Berita

Bakal calon presiden Anies Baswedan bisa bernasib sama dengan Recep Tayyip Erdogan yang kalah di survei tapi menang saat Pemilu/Repro

Politik

Kalah di Survei seperti Pilgub 2017, Anies Bisa Ikuti Jejak Erdogan Menang Saat Pemilu

KAMIS, 01 JUNI 2023 | 16:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, disebut tengah merosot elektabilitasnya oleh sejumlah lembaga survei. Namun, Anies tidak perlu khawatir, lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa saja mendulang kesuksesan seperti Recep Tayyip Erdogan yang kembali memenangi Pilpres Turkiye.

Sebelum Pilpres Turkiye tahun ini, Erdogan selalu kalah berdasarkan hasil survei. Faktanya, dia tetap dipercaya masyarakat untuk kembali memimpin negeri 2 benua itu.

Disampaikan pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, elektabilitas Anies juga sempat kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Toh Anies tetap mampu menjadi orang nomor wahid di ibukota kala itu.

“Hal itu sudah terjadi saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Saat itu lembaga survei mengunggulkan Ahok. Namun hasil akhirnya Anies yang menang,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/6).

Jamiluddin menambahkan, lembaga survei saat ini sarat oleh kepentingan kelompok tertentu. Tidak heran jika pilihan rakyat yang akhirnya menang dalam gelaran pemilu tanpa rujukan dari hasil lembaga survei.

“Jadi, bias-bias kepentingan telah mengacaukan hasil survei. Lembaga survei tak kuasa menggunakan kaidah-kaidah survei lagi karena ada kekuatan yang tak dapat mereka lawan,” jelasnya.

“Kalau lembaga survei sudah tidak taat asas, tentu hasilnya sudah tidak apa adanya lagi. Hal ini tentunya akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei melorot,” imbuhnya.

Lanjut Jamiluddin, penurunan kepercayaan publik terhadap lembaga survei sudah terjadi belakangan ini. Di mana masyarakat sudah tidak antusias lagi melihat hasil survei lantaran ada kepentingan kelompok tertentu di belakangnya.

“Setiap keluar hasil survei, masyarakat hanya tertawa membacanya. Mereka sudah tidak percaya dengan hasil survei yang dirilis. Sebab, mereka yakin lembaga survei akan mengabdi kepada yang membayar. Hasilnya akan disesuaikan dengan kehendak yang bayar,” ujarnya.

“Hal itu tentu merugikan lembaga survei secara keseluruhan. Kredibilitas lembaga survei akan rusak. Tentu hal itu akan membahayakan eksistensi lembaga survei ke depan di Indonesia,” demikian Jamiluddin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya