Berita

Tara Reade/Net

Dunia

Perempuan yang Tuduh Biden Lakukan Pelecehan Minta Kewarganegaraan Rusia

RABU, 31 MEI 2023 | 20:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Seorang wanita yang menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan pelecehan seksual pada pemilu 2020 lalu, muncul di Moskow pada Selasa (30/5), untuk meminta kewarganegaraan Rusia.

Perempuan bernama Tara Reade, berusia 59 tahun, yang pernah bekerja sebentar di kantor kongres Biden pada 1993 itu mengatakan dirinya ingin tinggal di Rusia setelah seseorang dari partai Republik memberitahunya bahwa ia sedang dalam bahaya.

Menurut pengakuannya kepada media lokal Rusia, Sputnik, awalnya ia hanya berniat berlibur di negara itu. Akan tetapi, setelah mendapatkan pelayanan dan keamanan ia merasa aman di negara itu.

"Ketika saya turun dari pesawat di Moskow, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama saya merasa aman, dan saya merasa didengar, dihormati, dikelilingi oleh perlindungan dan keamanan," ujarnya.

Berdasarkan laporan yang dimuat CBS News, Rabu (31/5), Reade sempat menjadi berita utama pada 2020 lalu atas pengakuannya yang menyebut Biden saat menjadi senator pernah melakukan pelecehan kepadanya di di koridor Capitol Hill pada Agustus 1993, ketika dia berusia 29 tahun.

Tuduhan tersebut dibantah oleh Biden, yang pada 2020 lalu sedang mencalonkan dirinya menjadi presiden.

"Itu tidak benar. Saya tegaskan itu tidak pernah, tidak pernah terjadi," katanya.

Menurut Reade dirinya pernah mengajukan keluhan itu, namun tidak ada catatan yang ditemukan, karena tuduhan itu diduga tidak pernah diselidiki secara resmi.

Namun setelah pengakuannya itu ia diancam akan dimasukkan ke penjara, nyawanya terancam, dan ia disebut sebagai agen Rusia.

Untuk itu, setelah menginjakkan kakinya di Rusia dan merasakan keamanan, ia meminta kewarganegaraan kepada otoritas negara itu, dan berjanji akan menjadi warga negara yang baik.

"Saya hanya tidak ingin berjalan pulang dan masuk ke kandang atau dibunuh, yang pada dasarnya pilihan saya hanya ada dua," tuturnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya