Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov /Net

Dunia

Singgung Pasokan Jet Tempur F-16 ke Kyiv, Lavrov: Barat Sedang Bermain Api

SENIN, 29 MEI 2023 | 10:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana pengiriman jet tempur F-16 oleh negara-negara Barat ke Kyiv untuk membantu Ukraina melawan Rusia terus dicermati pihak Moskow.

Berbicara selama wawancara dengan televisi nasional, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyinggung langkah Washington dan sekutunya yang semakin meningkatkan dukungannya untuk Kyiv, menyebut mereka sedang bermain api.

“Tentu saja, ini eskalasi yang tidak dapat diterima,” kata Lavrov mengenai kemungkinan pengiriman pesawat tempur buatan Amerika ke Kyiv, seperti dikutip dari RT.

"Saya pikir ada orang-orang berakal sehat di Barat yang memahami hal ini. Tapi semuanya didikte oleh Washington, London, dan satelit mereka di dalam UE," katanya.

Menurutnya, Polandia dan Negara Baltik termasuk Latvia, Lituania, dan Estonia telah menjadi petugas lapangan untuk melaksanakan tujuan yang ditetapkan oleh AS demi melemahkan Rusia.

Beberapa pihak di Barat sudah mendiskusikan 'dekolonisasi' Rusia, yang berarti pemisahan. Lavrov, memperingatkan bahwa itu adalah "permainan api."

“Saya berharap orang-orang yang berakal sehat akan menjauh dari dukungan tanpa syarat untuk rezim neo-Nazi yang diciptakan oleh Barat sendiri,” tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menekan pendukungnya untuk mengirimkan pesawat tempur F-16 selama berbulan-bulan, dengan alasan semua itu sangat penting untuk mempertahankan wilayah udara Ukraina di tengah kampanye rudal Rusia yang menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur energi.

Pada KTT G20 pekan lalu, Presiden AS Biden Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mendukung upaya Inggris, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya untuk melatih pilot Ukraina menerbangkan F-16.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan pada acara tersebut bahwa AS akan bekerja dengan sekutu mereka untuk menentukan kapan pesawat akan dikirimkan, siapa yang akan mengirimkannya, dan berapa banyak jumlahnya.

Beberapa outlet melaporkan bahwa AS tidak akan menyediakan jet untuk Ukraina, tetapi pemerintahan Biden sebaliknya akan mengizinkan sekutunya untuk mentransfer F-16 mereka ke Kyiv.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

UPDATE

KPK Panggil Bupati Situbondo Karna Suswandi Usut Korupsi Dana PEN

Jumat, 08 November 2024 | 11:59

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Melonjak Jadi Rp1,52 Juta

Jumat, 08 November 2024 | 11:57

Namarin: Prabowo Perlu Hidupkan Lagi Dewan Maritim Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 11:55

Bursa Eropa Rebound, STOXX 600 Ditutup Naik 0,62

Jumat, 08 November 2024 | 11:51

Peringati Green March ke-49, Raja Mohammed VI Tegaskan Kembali Hak Maroko atas Sahara

Jumat, 08 November 2024 | 11:47

Kemenkeu Bakal Optimalisasi Aset Gedung untuk Kementerian Baru

Jumat, 08 November 2024 | 11:33

Bawaslu Periksa Kesiapan Jajaran Daerah Jelang Pilkada 2024

Jumat, 08 November 2024 | 11:23

Dukung Program Pemerintah, Marinir Gelar Makan Bergizi Buat Rakyat

Jumat, 08 November 2024 | 11:13

Ketua Fraksi PKS: Tangkap Mafia dan Beking Judi Online

Jumat, 08 November 2024 | 10:55

Begini Suasana Pemutaran Lagu Kebangsaan di Kompleks Parlemen

Jumat, 08 November 2024 | 10:54

Selengkapnya