Berita

Ketum Umum Nasdem, Surya Paloh saat membuka Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif di Kebon Penes Cikole Lembang/RMOLJabar

Politik

Kata Surya Paloh, Nasdem Lahir sebagai Koreksi Sistem Kepartaian

MINGGU, 28 MEI 2023 | 13:56 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Partai Nasdem hadir di negeri ini sebagai koreksi terhadap keberadaan institusi partai politik lain yang sudah ada di Indonesia. Maka dari itu, pembobotan idealisme, spirit, dan semangat harus bisa terimplementasikan sedemikian rupa oleh seluruh kader Nasdem dari waktu ke waktu.

Begitu tegas Ketum Umum Nasdem, Surya Paloh saat membuka Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif di Kebon Penes Cikole, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu malam (27/5).

Dia mengurai bahwa Nasdem yang dibentuk pada 26 Juli 2011 dan ditetapkan Kemenkumham pada 11 November 2011, semakin mendekati tujuan-tujuan kemerdekaan yang dipahami masyarakat di negara yang menganut sistem demokrasi.

"Institusi parpol adalah sebuah institusi yang amat memiliki posisi yang super strategik," ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jabar, Minggu (28/5)

Begitu strategisnya parpol, dia menuturkan, konstitusi telah memberikan hak secara penuh terhadap parpol untuk memilih presiden dan wakilnya, gubernur dan wakilnya, serta bupati beserta wakilnya, dan lain-lain.

"Parpol juga memiliki kewenangan membuat undang-undang, tentu juga mengubah undang-undang. Mengangkat lembaga-lembaga dan sebagainya. Ini adalah posisi dan peran strategis yang dimiliki parpol," katanya.

Namun demikian, harus ada keseimbangan antara hak-hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Nasdem kemudian lahir sebagai sebuah koreksi terhadap perjalanan keberadaan institusi parpol-parpol yang sudah ada di negeri ini. Nasdem harus mampu berbuat jauh lebih baik sebagai institusi parpol dan memegang teguh komitmen.

"Komitmen kita adalah untuk tetap menjalankan aktivitas kegiatan keberadaan kita dalam institusi parpol ini dalam semangat dan nilai profesionalisme yang berjalan seiring nilai-nilai moralitas," tuturnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya