Berita

Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Rusia Mulai Mengirim Senjata Nuklir ke Belarusia

JUMAT, 26 MEI 2023 | 20:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sesuai janji Presiden Vladimir Putin, Rusia telah memulai proses pengiriman senjata nuklir ke negara tetangga mereka, Belarusia. Hal itu disampaikan Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko saat berkunjung ke Moskow baru-baru ini.

"Pengalihan amunisi nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan, pada pertemuan Dewan Ekonomi Eurasia di Moskow, seperti dikutip dari AFP, Jumat (26/5).

Lukashenko telah mengizinkan wilayahnya - yang berbatasan dengan Ukraina, Polandia dan Lituania - untuk berfungsi sebagai landasan peluncuran bagi serangan Rusia ke Ukraina.

Pada Maret, Putin mengumumkan dia akan menempatkan senjata nuklir taktis atau jarak pendek ke wilayah Belarusia, yang menuai kecaman dari Barat.

Lukashenko mengatakan Putin telah memberitahunya pada Rabu (24/5) bahwa dia telah menandatangani keputusan tentang transfer tersebut.

Di hari yang sama, pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya mengatakan langkah itu tidak hanya akan membahayakan nyawa orang Belarusia tetapi juga menciptakan ancaman baru terhadap Ukraina dan seluruh Eropa.

“Itu akan membuat Belarusia menjadi sandera ambisi kekaisaran Rusia,” kata Tikhanovskaya.

Senjata nuklir taktis adalah senjata medan perang yang, meski menghancurkan, memiliki hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan senjata strategis jarak jauh.

Pengumuman Putin telah memicu kekhawatiran akan konflik nuklir.

Rencana untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di tanah asing adalah yang pertama dilakukan Rusia sejak 1991. Keputusan itu diambil saat Rusia harus bersiap menghadapi potensi serangan balik Ukraina dalam perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Kremlin membela keputusan itu dengan mengatakan bahwa itu diprovokasi oleh kekuatan barat yang mendukung Ukraina.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya