Berita

Aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran/RMOLJabar

Nusantara

Warga Pangandaran Diajak Berani Mengkritik dan Melawan Intimidasi

JUMAT, 26 MEI 2023 | 15:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat yang diduga terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mendapat perlawanan. Warga diimbau untuk berani menyuarakan kritik atas permasalahan yang terjadi.

Ajakan tersebut disampaikan Ketua Serikat Petani Pasundan (SPP) Pangandaran, Arif Budiman, dalam orasinya saat berunjuk rasa di gedung DPRD setempat, Kamis (25/5).

"Ketakutan di mana-mana, kalau mengkritik didatangi dan diintimidasi. Ini tidak boleh terjadi lagi di Pangangandaran," tegas Arif, diwartakan Kantor Berita RMOLJabar, Jumat.

Sebagai warga Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Arif yang sudah sejak lama mengidamkan pemekaran Pangandaran dari Kabupaten Ciamis, berharap daerahnya berkembang secara adil tanpa ketakutan yang disebabkan berbagai pihak.

"Faktanya hari ini, ketakutan di mana-mana, investor masuk tanpa kejelasan. Semua regulasinya dibuat mainan, tanah juga hanya untuk investor, sementara masyarakat kecil tidak diperbolehkan," tegasnya lagi.

Bahkan persoalan-persoalan tersebut, semakin parah karena kepala desa, pegawai negeri sipil (PNS), hingga anggota dewan takut membela rakyat kecil. Untuk itu, Arif mengajak semua pihak berani menyuarakan kebenaran dan jangan takut mengungkapkan keresahan.

"Ke depan mudah-mudahan ada yang berani untuk menyuarakan kebenaran ini. Ungkap semua. Jangan takut. Semuanya kita tahu karena ada fakta dan data," serunya.

Dikatakan Arif, demonstrasi yang dilakukan secara damai karena massa terdidik dan ingin menyampaikan aspirasi melalui jalur yang sah secara hukum.

Dalam orasinya, ia menyampaikan sebuah tragedi di Desa Wonoharjo soal seorang petani sebagai terduga korban penganiayaan.

"Semoga ke depan ini tidak terjadi lagi, hari ini momentum untuk perbaikan seluruh elemen, seluruh aspek yang menimbulkan ketidakjelasan dan menimbulkan ketakutan di mana mana," tutupnya.

Dalam aksi massa yang dilakukan Komite Anti Penindasan Rakyat dan Koalisi Anti Mafia Hukum Serta Mafia Pemerintah, orasi terus dilakukan secara bergantian dalam waktu kurang lebih 4 jam.

Namun, massa aksi yang direncanakan akan selesai di Kantor Polisi Resort (Kapolres) Pangandaran diakhiri di DPRD Pangandaran dengan alasan yang belum diketahui.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya