Berita

Representative Images/Net

Dunia

Sadar jadi Penyebab Polusi Udara di AS, Shell akan Bayar Denda Rp 149 Miliar

KAMIS, 25 MEI 2023 | 14:16 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan minyak dan gas multinasional Shell setuju membayar denda sebesar 10 juta dolar (Rp 149 miliar) untuk menyelesaikan tuduhan pencemaran udara yang disebabkan oleh kilang petrokimia barunya di Pennsylvania barat, Amerika Serikat.

Menurut para pejabat setempat, kesepakatan itu telah ditempuh oleh Departemen Perlindungan Lingkungan Pennsylvania, dan Shell yang telah mengakui kesalahan pabriknya.

"Shell mengakui bahwa pabrik tersebut, yang terletak di sepanjang Sungai Ohio sekitar 48 kilometer di luar Pittsburgh, telah melanggar batas emisi udara," kata para pejabat setempat.

Di bawah kesepakatan dengan Departemen Perlindungan Lingkungan Pennsylvania, Shell Chemicals Appalachia LLC dikabarkan akan membayar denda sipil sebesar  5 juta dolar untuk proyek lingkungan di Beaver County, dan 6,2 juta dolar untuk masyarakat sekitar, sebagai pertanggungjawaban untuk membersihkan udara dan air di daerah tersebut.

Namun, seperti dimuat Independent, Kamis (25/5), para pemerhati lingkungan melihat denda tersebut hanya akan berdampak kecil pada pendapatan Shell, sementara masyarakat setempat akan terus mendapatkan dampak berkepanjangan.

“Penduduk yang terpapar polusi yang luar biasa dan beracun telah dirugikan, tidak ada label harga yang membuat hal ini dapat diterima,” kata warga setempat yang turut menjadi pengawas Eyes on Shell, Andie Grey.

Berdasarkan laporan yang beredar, fasilitas pabrik baru Shell yang bernilai miliaran dolar itu baru dibuka pada November lalu, namun ditutup beberapa bulan kemudian karena adanya masalah dengan sistem yang dirancang untuk membakar gas di pabrik itu.

Saat ini, perusahaan mengatakan sedang menggunakan teknologi terbaiknya untuk mencoba meminimalkan polusi udara, setelah pabrik itu dinyatakan melampaui batas emisi untuk senyawa organik yang mudah menguap, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan polutan berbahaya lainnya.

“Kami telah belajar dari masalah sebelumnya dan tetap berkomitmen untuk melindungi manusia dan lingkungan, serta menjadi tetangga yang bertanggung jawab,” ujar juru bicara Shell, Curtis Smith.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya