Kantor Kementerian Kominfo/RMOL
Siapapun sosok yang nanti menggantikan posisi Johnny G Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dipastikan punya tanggung jawab dan tugas yang tak kalah besar. Salah satunya memberantas judi online yang masih marak terjadi.
Ditegaskan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (Siaga 98), Hasanuddin, Menkominfo yang baru dapat menutup akses konten di ruang digital yang memiliki unsur perjudian atau memberantas judi online.
Untuk itu, Kemkominfo dapat bekerjasama dengan instansi cyber nasional (BIN, BSSN Dittipidsiber Bareskrim Polri) dalam pemberantasan judi online. Sebab ini juga bagian dari kejahatan cyber.
Serta bekerjasama dengan lembaga penegak hukum dalam melakukan penindakan judi online dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam hal ada penyelenggara negara yang jadi backing judi online. Sebab, menurut Hasanuddin, ini termasuk tindak pidana korupsi suap atau penyuapan.
"Maraknya judi online tak terlepas dari lemahnya kontrol Kominfo terhadap pemutusan akses konten judi online di ruang digital, termasuk platform digital dan situs yang membagikan konten kegiatan judi,” jelas Hasanuddin, kepada wartawan, Jumat (19/5).
Presiden Joko Widodo diminta segera menunjuk pengganti Johnny G Plate sebagai Menkominfo, usai ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo oleh Kejaksaan Agung.
Soal pengganti Johnny Plate, menurut akademisi pascasarjana IAIN Syekh Nurjati, Prof Sugianto, bisa dari partai Nasdem ataupun nonparpol. Hal itu merupakan hak penuh Jokowi untuk memilih sosok yang dianggap cocok menempati posisi Menkominfo.
"Hal tersebut menjadi kewenangan Presiden Jokowi apakah menunggu usulan Partai Nasdem atau menunjuk dari unsur nonparpol. Tapi menurut saya bisa saja Jokowi menunjuk dari unsur profesional," ucapnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (18/5).