Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Erdogan Rebut Mayoritas Suara di Pemilu Turkiye, Lembaga Survei Salah Prediksi

SELASA, 16 MEI 2023 | 09:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemilu Tukiye telah berakhir. Hasil yang diumumkan Dewan Pemilu Turki menempatkan petahana Presiden Recep Tayyip Erdogan mampu merebut suara mayoritas, meskipun tidak mencapai 50 persen yang diharapkan.

Kenyataan bahwa Erdogan masih lebih unggul, seolah mengecoh ramalan sejumlah lembaga survei yang sebelumnya menjagokan Kemal Kilicdaroglu.

Jajak pendapat dari banyak perusahaan selama berminggu-minggu sebelum pemilu, menunjukkan Kilicdaroglu lebih unggul dibanding Erdogan. Erdogan yang mulai diserang kritik keras karena penanganan gempa yang lambat serta inflasi yang melonjak, seolah akan segera ditinggalkan pendukungnya.

Namun hasil hari Minggu (14/5) membalikkan semua ramalan. Erdogan memenangkan 49,5 persen suara dan Kilicdaroglu dengan 44,96 persen, dengan 99 persen kotak suara telah dihitung. Tidak ada kandidat yang mendapatkan lebih dari 50 persen, sehingga pemungutan suara dilanjutkan ke putaran kedua.

Salah satu perusahaan jajak pendapat, MAK, dalam survei yang diterbitkan pada 7 Mei, menunjukkan Kilicdaroglu menang 50,9 persen suara dalam pemilihan presiden, cukup untuk mengamankan kemenangan di putaran pertama.

Ketua MAK Mehmet Ali Kulat mengatakan, melakukan survei lebih rumit karena faktor-faktor termasuk gempa besar yang melanda Turkiye pada Februari, dan bulan suci Ramadhan, yang berlangsung dari Maret hingga April.

“Ada periode 20 hari setelah Ramadhan dan Anda tidak dapat melakukan pemungutan suara secara legal dalam sepuluh hari terakhir. Ini membuat kami menyimpang lebih jauh. Tapi, sebagai perusahaan riset, kita tidak boleh mencari alasan,” katanya kepada Reuters.

Sebelum pemilihan, Erdogan dengan yakin mengatakan bahwa semua survei yang dilakukan dengan menggunakan teknik yang tepat akan menunjukkan bahwa merekalah yang unggul. Namun begitu, ia mengingatkan, kemenangan tidak bergantung dari hasil survei atau kampanye media sosial.

Ketua MHP Devlet Bahceli juga mengecam lembaga survei, menudingnya memanipulasi hasil survei, yang mengklaim bahwa suara partainya menukik tajam.

MHP memenangkan 10 persen pemilihan parlemen dan akan mengirimkan 50 anggota parlemen ke Parlemen Turki.

Survei, bagaimana pun, tidak menjadi patokan tepat, kecuali sebagai gambaran saja. Kepala Strategi Pasar negara berkembang di SEB, Erik Meyersson, mengatakan jajak pendapat di Turkiye, seperti di banyak negara lain, seringkali bisa menyesatkan, termasuk orang yang tidak jujur tentang siapa yang akan mereka pilih.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya