Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjalan keluar dari bilik suara di sebuah tempat pemungutan suara di Istanbul pada Minggu 14 Mei 2023/Net
Langit Turki nampak cerah pada Minggu siang (14/5). Begitu juga dengan wajah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang terlihat di layar televisi saat keluar dari kotak pemilihan suara.
Pria 64 tahun itu telah memberikan suaranya di sebuah sekolah dasar di distrik Uskudar Istanbul.
Ketika wartawan menghampiri dan bertanya tentang kemungkinan kemenangannya, pria 64 tahun itu mengatakan bahwa ia berharap hasilnya akan baik untuk masa depan negara, tanpa memprediksi nasib suaranya.
"Harapan saya kepada Tuhan adalah setelah penghitungan selesai malam ini (minggu malam), hasilnya baik untuk masa depan negara kita, untuk demokrasi Turki," katanya, seperti dikutip dari
DW.
Erdogan yang telah berkuasa lebih dari 20 tahun sedang berjuang untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai penguasa terlama Turki modern.
Pada pemilihan tahun 2018, Erdogan unggul dengan mulus di putaran pertama tahun 2018 dengan 52,6 persen suara. Sementara jajak pendapat pada Jumat (12/5) dukungan untuk Erdogan hanya berkisar sekitar 44-45 persen.
Tempat pemungutan suara dibuka pada Minggu pagi pukul 8 di seluruh Turki dan ditutup pada pukul 5 sore.
Sekitar 61 juta orang berhak memilih, termasuk warga Turki yang tinggal di luar negeri.
Pemungutan suara dilihat sebagai ujian besar bagi pemerintahan 20 tahun Erdogan. Ia telah banyak menerima kritik atas gempa besar yang melanda Turki pada Februari 2022, juga atas melambungnya biaya hidup.
Namun, meski jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk Erdogan di bawah lawannya, Kemal Kilicdaroglu, masih banyak warga Turki yang mendukung Erdogan dan berharap ia menang.
Sebut saja Akif, salah satu dari lebih dari lima juta pemilih muda yang berhak memberikan suara. Ia merupakan pendukung lama Erdogan dan akan tetap mendukung petahana.
“Tidak pernah ada perubahan dalam pikiran saya karena masa depan ada di sini. Insya Allah Turki akan menjadi pemimpin dunia,” kata Kahraman.
Banyak pemilih yang lebih tua yang tetap setia kepada Erdogan, termasuk warga Ankara berusia 67 tahun, Recep Turktan.
Ia tidak ingin Turki terpecah. Soal kesulitan ekonomi yang dihadapi Turki saat ini ia akui bahwa itu sangat berdampak, tetapi bukan hanya Turki yang sulit, seluruh dunia juga merasakannya, katanya.
"Kami akan menjalankan tugas kami. Saya katakan, lanjutkan (dengan Erdogan)," kata Turktan.
Pemilihan Turki tahun ini juga akan memilih 600 anggota parlemen dari 87 daerah pemilihan untuk mewakili mereka selama lima tahun ke depan.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) telah mengerahkan ratusan pengamat untuk memantau pemungutan suara.