Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hindari Pasokan Tidak Merata, G7 Sepakat Beri Vaksin Baru ke Negara Berkembang

MINGGU, 14 MEI 2023 | 07:17 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Negara anggota Kelompok Tujuh (G7) akan menyepakati pembentukan program baru untuk mendistribusikan vaksin secara menyeluruh ke negara-negara berkembang pada pertemuan puncak para pemimpin pekan depan.

Berdasarkan laporan dari surat kabar Jepang, Yomiuri, Sabtu (13/5) yang mengutip pejabat Jepang, selain G7, negara-negara G20 seperti India dan badan internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Bank Dunia juga akan bergabung dalam perencanaan tersebut.

Melalui pertemuan tersebut, pengumpulan dana darurat untuk produksi dan pembelian vaksin akan diupayakan oleh kelompok tersebut.

“Program baru ini bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk produksi dan pembelian vaksin, serta investasi dalam penyimpanan suhu rendah dan pelatihan petugas kesehatan untuk mempersiapkan pandemi global berikutnya,” tulis surat kabar itu, seperti dikutip Al Arabiya.

Selama pandemi Covid-19, sebelumnya fasilitas vaksin COVAX yang didukung WHO dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), telah mengirimkan hampir dua miliar dosis vaksin virus corona ke negara-negara berkembang.

Namun, COVAX menghadapi kemundurannya dalam memastikan akses yang adil kepada semua negara berkembang, karena negara-negara kaya memprioritaskan vaksinansi untuk warganya.

Sementara fasilitas penyimpanan yang tidak memadai di negara-negara miskin menyebabkan penundaan pasokan dan pembuangan jutaan dosis yang hampir kedaluwarsa.

Untuk itu, dalam menghindari terulangnya kasus tersebut program baru ini diluncurkan, dengan pertemuan para menteri keuangan dan kesehatan G7 pada Sabtu ini juga telah menyerukan kerangka kerja pembiayaan global yang baru, untuk menyalurkan dana yang diperlukan dengan cepat dan efisien dalam menanggapi wabah tanpa membuat dana menumpuk dan menganggur.

Saat ini kelompok G7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan apakah mereka akan mengeluarkan pernyataannya tentang respons pandemi global pada pertemuan puncak 19-21 Mei mendatang di kota Hiroshima, Jepang.

Sementara rincian dari program vaksin terbaru nantinya akan dibahas lebih rinci pada KTT G20 di India pada September mendatang.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya