Berita

Pria Australia, 24 tahun, diracun kekasihnya, wanita Taiwan, 45 tahun/Net

Dunia

Wanita Taiwan Lakukan Percobaan Pembunuhan kepada Kekasih asal Australia dengan Racun Tikus

RABU, 10 MEI 2023 | 08:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Taiwan terus menyelidiki seorang wanita yang diduga melakukan percobaan pembunuhan terhadap kekasihnya, siswa pertukaran pelajar asal Australia, Alex Shorey.

Shorey, 24 tahun, mengalami keracunan setelah meminum minuman yang diberikan wanita itu.

Dikutip dari Taiwan News, Selasa (9/5), pelaku yang berusia 45 tahun dan tidak disebutkan namanya, berkilah dengan mengatakan kepada jaksa penuntut bahwa dia sebenarnya menyiapkan racun tersebut untuk bunuh diri, tetapi Shorey tidak sengaja meminumnya.

Ketidakkonsistenan dalam laporan dan berbelit-belit membuat jaksa penuntut mencurigai bahwa wanita itu memang sengaja meracuni Shorey untuk mencegahnya meninggalkan Taiwan.

Kantor Kejaksaan Distrik Taipei memerintahkan Divisi Investigasi Kriminal Departemen Kepolisian Kota Taipei dan Kantor Polisi Xinyi untuk melakukan penyelidikan, mendapatkan catatan medis dari rumah sakit, dan mewawancarai orang tua Shorey sebagai saksi.

Jaksa juga menggeledah rumah wanita itu, di mana mereka menemukan sebotol racun tikus kosong berukuran 30 ml, setelah itu dia dipanggil oleh polisi pada 4 Mei.

Wanita itu memberi tahu polisi bahwa dia bertemu Shorey melalui seorang teman pada Desember 2022. Tersangka mengatakan bahwa Shorey, seorang guru bahasa Inggris,  kerap mendatangi rumahnya untuk menyiapkan pelajaran hingga hubungan keduanya semakin dekat.

Tersangka mengatakan karena suaminya meninggal baru-baru ini, dia berniat bunuh diri dengan meminum jus buah yang dibubuhi racun tikus. Dia menyiapkan dua cangkir minuman dan setelah meminum satu, tidak merasakan efek buruk, jadi ketika Shorey mencoba meminum yang lain, dia tidak berusaha menghentikannya.

Wanita itu mengklaim bahwa begitu Shorey bereaksi keras terhadap minuman tersebut, dia segera memanggil ambulans. Dia juga sering mengunjungi Shorey dan merawatnya di rumah sakit.

Namun, penyelidik mengatakan bahwa Shorey telah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk gejala yang sama, menunjukkan bahwa telah terjadi beberapa kali keracunan.

Shorey pertama kali mencari perawatan rumah sakit darurat pada 15 Maret kemudian pada 16 Maret, dan ketiga kalinya pada 11 April, sebelum dipindahkan ke perawatan intensif pada 18 April.

Selain itu, penyelidik tidak menemukan catatan pernikahan wanita tersebut di Taiwan. Wanita itu mengaku tidak ada catatan karena pasangannya adalah warga negara asing, dan mereka telah menikah di luar negeri.

Selama interogasi, tersangka bersikeras bahwa dia dan Shorey hanya berteman, tetapi hubungannya sangat dekat. Dia mengakui, mereka memiliki beberapa "pertemuan intim".

Namun begitu, dia juga menyangkal perasaannya pada Shorey dan mengatakan bahwa dia "bukan tipenya". Pemeriksaan memakan waktu 10 jam, dan pada satu titik dia menangis selama interogasi.

Jaksa menetapkan bahwa dia secara emosional tidak stabil dan untuk sementara melarang wanita tersebut meninggalkan negara itu.

Atas peristiwa itu tersangka diselidiki atas percobaan pembunuhan dan kelalaian yang menyebabkan cedera serius.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya