Berita

Menlu Indonesia, Retno Marsudi saat membuka rapat Menlu ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Selasa, 9 Mei 2023/Net

Dunia

Pimpin Rapat Menlu ASEAN, Retno Bocorkan Empat Hal yang akan Dibahas

SELASA, 09 MEI 2023 | 14:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Jelang pertemuan puncak KTT ASEAN ke 42, para Menteri Luar Negeri mengadakan pertemuan untuk membahas beberapa masalah yang akan diangkat dalam konferensi.

Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Menlu Indonesia Retno Marsudi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Selasa (9/5).

Dalam sambutan pembuka, Menlu Retno mengungkapkan empat topik utama yang akan dibahas selama pertemuan para Menlu.


Topik pertama dikatakan Retno terkait ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang berhubungan dengan ASEAN Community Building.

"Di bawah agenda ini, kami akan membahas dan merekomendasikan kepada para pemimpin kami bagaimana membangun landasan yang kuat untuk masa depan ASEAN," ujarnya.

Pembahasan kedua disebut Retno akan berfokus pada pembaruan aksesi ke Treaty of Amity and Cooperation (TAC) ASEAN.

Kemudian ketiga, kata Retno, para Menlu akan merangkum hasil diskusi tentang implementasi 5 Point Consensus Myanmar yang sempat dibicarakan mereka selama makan malam kerja pada Senin (8/5).

Isu terakhir yang akan dibahas ialah implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP) yang efektif di kawasan.

Menurut Menlu, implementasi AOIP menjadi lebih penting saat ini, terutama untuk mencapai cita-cita ASEAN sebagai perisentrum perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan.

"Inilah mengapa implementasi AOIP menjadi lebih penting saat ini. Oleh karena itu, kita perlu bekerja lebih keras, bukan bisnis seperti biasa," kata Menlu.

Pertemuan Menlu ASEAN merupakan bagian dari salah satu rangkaian acara menuju KTT puncak ASEAN ke-42 yang dijadwalkan digelar selama dua hari pada 10-11 Mei 2023.

Menurut Kementerian Luar Negeri RI,  KTT esok hari hanya akan dihadiri oleh delapan kepada negara, pemimpin Myanmar dan Thailand dilaporkan absen.

Pemimpin Thailand menyatakan tidak dapat hadir karena waktunya yang sangat dekat dengan pemilihan umum yang akan digelar 14 Mei mendatang.

Sementara Myanmar yang saat ini dipimpin oleh junta militer, tidak datang ke pertemuan karena para anggota ASEAN setuju tidak mengundang mereka.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya