Dua siswa sebuah sekolah menegah di Melbourne, Australia, dilarikan ke rumah sakit karena menderita reaksi parah setelah mengkonsumsi vape.
Dikutip dari 9News, Senin (8/5), peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Jumat (5/5) di jam sekolah.
"Anak laki-laki dari ?Whitefriars College, di timur Melbourne, dibawa ke rumah sakit setelah menggunakan vape pada hari Jumat," kata Kepala Sekolah Mark Murphy dalam sebuah surat kepada orang tua.
Siswa pertama jatuh sakit sekitar jam 9 pagi, disusul oleh siswa kedua pada siang harinya. Dua ambulans dipanggil dengan selang waktu beberapa jam.
"Kedua siswa diberikan pertolongan pertama oleh tim pusat perawatan kesehatan dan staf perguruan tinggi lainnya," kata Murphy.
Kedua anak laki-laki itu dibawa ke Rumah Sakit Box Hill dan dipulangkan pada Sabtu pagi.
Kepala sekolah mengatakan pihaknya sedang menyelidiki, dan mengatakan masalah tersebut telah dilaporkan ke Polisi Victoria.
Kejadian itu terjadi hanya seminggu setelah pemerintah federal mengumumkan tindakan keras nasional terhadap produk vape.
Impor vape non-farmasi akan dilarang berdasarkan perubahan tersebut.
Presiden Australian College of General Practitioners Nicole Higgins mengatakan bahwa kaum muda lebih berisiko saat melakukan vaping.
"Jika kita tidak melakukan sesuatu sekarang, kita akan mengalami krisis kesehatan besar-besaran di masa depan," kata Higgins.
Vape yang marak dikonsumsi anak-anak muda saat ini tersedia dengan beragam rasa dan kemasannya. Ahli kesehatan telah mengingatkan akan resiko berbahaya dari vape.
"Kami tahu bahwa kami memiliki sepertiga dari anak kami yang berusia 14 hingga 17 tahun yang menggunakan vape nikotin. Mereka juga sudah mulai merokok. Jadi, kami perlu melakukan sesuatu sekarang," ujar Higgins.