Berita

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, kanan, berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida

Dunia

PM Jepang Mengaku Sedih dan Sakit Saat Mengenang Penderitaan Korsel atas Pendudukan 1910-1945

SENIN, 08 MEI 2023 | 07:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejarah masa lalu tidak harus mematikan langkah. Sebaliknya, sejarah masa lalu harus menjadi pembelajaran untuk membuat perubahan dan melangkah lebih baik. Termasuk memperbaiki hubungan yang pernah rusak dan menjadikannya sebagai hubungan persaudaraan yang kuat.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengungkapkan penyesalannya atas sejarah masa lalu yang kelam dalam hubungan Jepang dan Korea Selatan. Di hadapan wartawan ia bahkan mengungkapkan bahwa hatinya ikut sakit bila mengenang kembali penderitaan rakyat Korea Selatan selama pendudukan pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945.

Kishida tidak meminta maaf, karena menurutnya itu sudah sering disampaikan oleh pemimpin Jepang sebelumnya, tetapi menekankan bahwa pemerintahannya akan mewarisi sikap pemerintahan sebelumnya yang akan bertekad akan terus memperbaiki hubungan kedua negara.

“Bagi saya pribadi, hati saya sakit ketika memikirkan banyak orang yang menanggung penderitaan dan kesedihan yang mengerikan dalam keadaan sulit saat itu,” kata Kishida, berbicara di depan wartawan setelah pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Minggu (7/5), seperti dikutip dari Reuters.

Jepang dan Korea selatan, tetangga Asia Timur yang sama-sama sekutu dekat Amerika Serikat, telah lama berselisih yang didasari oleh latar belakang sejarah pendudukan kolonial Jepang yang brutal di semenanjung Korea, termasuk perbudakan seksual dan kerja paksa.

Sejak 2018, kedua negara telah terkunci dalam sengketa ekonomi tit-for-tat, ketika Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi kepada para korban perang kerja paksa, yang membuat marah Tokyo.

Presiden Yoon sendiri telah berusaha mengubur sejarah kelam itu dengan mengumumkan rencana untuk memberikan kompensasi kepada para korban tanpa harus menunggu ukuran tangan dari Tokyo. Langkah yang dikritik oleh banyak pejabat Korsel dan para korban. Bahkan, para korban mengatakan mereka tidak akan berhenti menuntut Tokyo memberikan kompensasi penuh kepada mereka.

Yoon juga mengatakan, masalah sejarah yang belum terselesaikan seharusnya tidak berarti bahwa tidak ada langkah maju yang dapat diambil untuk mempererat hubungan.

Kishida berada di Seoul untuk kunjungan pertama ke ibukota Korea Selatan oleh seorang pemimpin Jepang dalam 12 tahun.

Kunjungan Kishida mendapat banyak sorotan dari pengamat, dan janji para pemimpin untuk memperbaiki hubungan dan meningkatkan kerja sama itu telah disambut baik oleh Amerika Serikat.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya