Berita

Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno/Net

Politik

Viral Suntingan Foto Ganjar dan Maria Ozawa, Direktur PPI: Kritik Boleh, Tapi Pada Substansi

SELASA, 02 MEI 2023 | 22:58 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Saling mengkritik dalam politik adalah hal wajar. Tetapi, kritik yang baik dilakukan pada substansi, bukan pada serangan personalitas.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno menanggapi viralnya suntingan foto bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Dalam foto yang beredar di media sosial, Ganjar dinarasikan tengah berpelukan dengan mantan pemain film dewasa asal Jepang, Maria Ozawa.


Bagi Adi Prayitno, suntingan dan disebarnya foto tersebut sangat kontraproduktif dan hanya melahirkan keributan yang tidak berkesudahan. Dia mengimbau agar kritikan kepada bacapres harus bersifat substansif.

"Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoax, dan merusak nama baik," kata Adi kepada wartawan, Selasa (2/5).

Akademisi UIN Syarif Hidayatullah itu mengatakan, bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib.

Kata Adi, saat ini ada banyak figur seperti Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang digadang menjadi calon presiden. Menurutnya, mereka boleh dikritik tetapi harus pada gagasan atau rekam jejak ketika memegang satu jabatan.

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan Ganjar di jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan Anies di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," terangnya.

Selain bersifat substantif, Adi meminta masyarakat memberikan kritikan yang terukur, mampu membangun demokrasi yang sehat, dan tidak memecah belah bangsa.

"Saya kira Pemilu 2024 harus menjadi momen di mana kampanye politik terutama oleh pendukungnya itu harus konstruktif," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya