Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Peringatan AS ke China: Setiap Serangan pada Filipina di Laut China Selatan akan Dibalas

MINGGU, 30 APRIL 2023 | 06:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

RMOL. Amerika Serikat (AS) mendesak China untuk berhenti melakukan tindakan provokatif dan berbahaya di Laut China Selatan. Desakan itu muncul setelah kapal Penjaga Pantai China (CCG) terlibat manuver berbahaya dengan kapal patroli Filipina hingga hampir tabrakan.

"Kami menyerukan kepada Beijing untuk menghentikan perilaku provokatif dan tidak aman," kata jurubicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/4).

Ia menambahkan, setiap serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina oleh China akan memicu tanggapan dari AS.


Pernyataan ini muncul dua hari sebelum Presiden Joe Biden menjadi tuan rumah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. di Gedung Putih.

Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, mengabaikan keputusan internasional bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Baru-baru ini beberapa media menyaksikan manuver berbahaya China ketika bergabung dengan dua kapal Penjaga Pantai Filipina (PCG) dalam patroli perairan selama enam hari, mengunjungi selusin pulau dan terumbu karang.

Kapal Filipina mendekati Second Thomas Shoal, yang dikenal di China sebagai Ren'ai Jiao, di kepulauan Spratly. Saat satu perahu, BRP Malapascua, yang membawa wartawan Filipina, mendekati beting, sebuah kapal CCG yang ukurannya lebih dari dua kali lipat berlayar ke jalurnya.

Perwira komandan Malapascua mengatakan kapal China itu datang dalam jarak 45 meter dari kapalnya dan hanya tindakan cepatnya yang menghindari kapal-kapal berlambung baja itu saling bertabrakan.

Kementerian luar negeri China pada Jumat (28/4) mengatakan kapal-kapal Filipina telah menyusup tanpa izin Beijing, dan menyebutnya sebagai tindakan yang direncanakan dan provokatif.

Tapi Manila membalas, mengatakan bahwa patroli rutin di perairan mereka sendiri tidak dapat direncanakan atau provokatif, serta bersikeras mereka akan terus melakukan patroli.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya