Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan Indeks Kebebasan Pers Dunia 2023: Eropa Tetap Jadi Wilayah Paling Ramah bagi Jurnalis

RABU, 26 APRIL 2023 | 12:16 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kawasan Eropa, terutama negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa tetap menjadi lingkungan yang paling ramah bagi jurnalis.

Hal itu didasarkan pada bocoran Indeks Kebebasan Pers Dunia 2023 yang akan dirilis Reporters Without Borders (RSF) bertepatan dengan Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei mendatang.

Penelitian itu mengevaluasi lingkungan kerja jurnalisme di 180 negara dan wilayah yang diurutkan dalam kategori "sangat buruk” di 31 negara, “buruk” di 42 negara, “bermasalah” di 55, dan “baik” atau “cukup baik” di 52 negara.


Berdasarkan laporan tersebut, Norwegia berada di posisi pertama sebagai negara dengan kebebasan pers terbaik di dunia. Capaian yang membanggakan tersebut telah diraih negara Nordik selama tujuh tahun berturut-turut.

Luar biasanya, urutan kedua ditempati oleh negara non-Nordik yakni Irlandia, naik empat tingkat dari posisi sebelumnya, dan menggeser Denmark yang saat ini berada di posisi ketiga.

Deretan negara Eropa lainnya dengan kondisi lingkungan jurnalisme yang baik di dunia, ditempati oleh Swedia, Finlandia, Belanda, Lithuania dan Estonia.

Kendati demikian, laporan tahun ini untuk kawasan Eropa cukup tidak stabil. Sebab, Jerman telah turun peringkat dari 16 di tahun lalu menjadi ke-21 tahun ini.

Perubahan posisi Jerman disebut RSF berkaitan dengan jumlah
kasus kekerasan terhadap jurnalis dan penangkapan yang meningkat baru-baru ini.

Di sisi lain, Polandia melonjak naik sembilan tingkat dari peringkatnya di tahun lalu. Saat ini Polandia berada diurutan ke 57 dengan kategori negara bermasalah, tetapi untuk kebebasan pers dinilai cenderung lebih tenang tahun ini.  

Sementara itu, Yunani masih menjadi negara Eropa dengan peringkat paling rendah. Tahun ini hanya naik satu tingkat yakni di urutan ke-107 di kategori negara bermasalah, sama dengan Polandia. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya