Berita

Obat-obatan terlarang yang akan dibawa ke Meksiko, dimasukkan ke dalam kompartemen mesin/Net

Dunia

Selundupkan Narkoba dari Meksiko ke Amerika, Marinir AS Dipenjara 12 Tahun

SABTU, 22 APRIL 2023 | 15:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan federal AS menjatuhkan hukuman penjara 12 tahun kepada seorang mantan marinir yang selama bertahun-tahun membantu menyelundupkan narkoba dari Meksiko ke Amerika Serikat dan bahkan mencoba membuat lagu yang mengisahkan dirinya sebagai pengedar.

Menurut pernyataan dari kantor kejaksaan AS, Roberto Salazar II (26 tahun) dari San Diego dihukum karena mengimpor fentanil dan konspirasi untuk mendistribusikan heroin, methamphetamine, kokain, dan fentanyl.

AP melaporkan, Salazar, yang mengaku bersalah pada Oktober lalu, terancam hukuman penjara seumur hidup atas perilakunya.

Salazar bertugas di Marine Corps Air Station Miramar di San Diego. Jaksa mengatakan sebelum bergabung dengan korps dan saat bertugas aktif, dia dan kurir yang direkrutnya melakukan lusinan perjalanan penyelundupan melintasi perbatasan.

Salazar bertugas menyediakan mobil yang akan dibawa ke Meksiko, tempat obat-obatan dimasukkan ke dalam kompartemen mesin. Kurir kemudian akan membawa mereka kembali melintasi perbatasan ke AS, kata jaksa penuntut.

Pihak berwenang mengatakan, Salazar memulai skema tersebut sekitar tahun 2015.

"Pada saat penangkapannya tahun lalu, Salazar telah begitu terlibat dalam perdagangan narkoba sehingga dia menugaskan seorang penulis lagu Meksiko untuk menulis balada narkoba yang dikenal sebagai 'narcocorrido tentang dia," kata kantor kejaksaan AS.

Satu kalimat dalam lagu itu, yang disarankan Salazar kepada penulis lagu, berbunyi; 'Saya ingin belajar dan menjadi tentara, tetapi saya lebih menyukai kehidupan yang bebas.'

Beberapa kurir yang direkrut oleh Salazar adalah mantan marinir atau teman sekelas di Southwestern College di Chula Vista.

"Kasus ini melibatkan seorang marinir yang seharusnya melindungi dan membela negara kita, tetapi malah membawa kerugian besar bagi orang Amerika dengan memperdagangkan fentanil dan obat-obatan berbahaya lainnya," kata Jaksa Penuntut AS Randy Grossman.

"Dia juga mengkhianati sumpahnya dengan merekrut Marinir lain untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya