Berita

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan/Net

Bisnis

Neraca Dagang di Bulan Maret Surplus 2,91 Miliar Dolar AS

KAMIS, 20 APRIL 2023 | 11:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada Maret 2023. Nilainya mencapai 2,91 miliar dolar AS. Catatan yang terdiri atas terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar 4,58 miliar dolar AS dan defisit neraca migas sebesar 1,68 miliar dolar AS ini melanjutkan tren secara beruntun sejak Mei 2020.

Begitu urai Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan kepada wartawan, Kamis (20/4). Dia menjelaskan bahwa surplus didapat seiring adanya perbaikan kinerja ekspor.

Jika dilihat dari perdagangan dengan negara mitra Indonesia, kontribusi tertinggi terhadap surplus Maret 2023 adalah perdagangan dengan India yang mencapai 0,90 miliar dolar AS, Amerika Serikat (AS) 0,81 miliar dolar AS, dan Filipina 0,81 miliar dolar AS.

Sementara perdagangan dengan Australia, Thailand, dan Singapura menghasilkan defisit terbesar, masing-masing sebesar 0,51 miliar dolar AS, 0,39 miliar dolar AS, dan 0,34 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, sambungnya, neraca perdagangan periode Januari hingga Maret 2023 surplus sebesar 12,25 miliar dolar AS. Capaian surplus perdagangan tersebut melampaui surplus pada periode Januari hingga Maret tahun lalu yang sebesar 9,33 miliar dolar AS.

“Surplus perdagangan periode Januari hingga Maret 2023 ini terdiri atas surplus nonmigas 16,57 miliar dolar AS dan defisit migas 4,31 miliar dolar AS,” terang pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Dalam kesempatan ini, Zulhas juga mengurai tentang perbaikan kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2023, yang mencapai 23,50 miliar dolar AS. Nilai ini menguat 9,89 persen dibanding bulan lalu (MoM) walaupun menurun 11,33 persen dibanding Maret tahun sebelumnya (YoY).

Peningkatan nilai ekspor pada Maret 2023 tersebut didorong peningkatan ekspor migas 12,79 persen dan nonmigas 9,71 persen dibandingkan Februari 2023. Peningkatan ekspor pada Maret 2023 pun merupakan perbaikan dibandingkan dengan bulan Januari dan Februari 2023.

Salah satu faktor penyebab naiknya nilai ekspor pada Maret 2023 adalah peningkatan permintaan dari negara utama tujuan ekspor. Terdapat kenaikan antara lain dari Vietnam 24,43 persen, Tiongkok (15,24 persen), India (13,25 persen), Singapura (9,15 persen), Taiwan (7,95 persen), dan Korea Selatan (7,84 persen MoM).

“Kinerja ekspor nonmigas Maret 2023 secara bulanan terbilang cukup baik karena mencatatkan pertumbuhan pada seluruh sektor. Pada bulan Maret ini, ekspor sektor pertambangan naik sebesar 18,43 persen, kemudian ekspor sektor pertanian naik 11,72 persen, dan ekspor sektor industri pengolahan meningkat sebesar 7,22 persen MoM,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, beberapa produk ekspor nonmigas dengan peningkatan nilai terbesar pada Maret 2023 antara lain bahan logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) yang naik 93,04 persen; bijih, terak dan abu logam (HS 26) naik 52,28 persen; tembaga dan barang daripadanya (HS 74) naik 42,01 persen; bahan kimia organik (HS 29) naik 36,97 persen, serta olahan dari tepung (HS 19) naik 29,57 persen MoM.

Ekspor nonmigas Indonesia ke mayoritas 30 negara utama pada Maret 2023 tercatat naik dibandingkan bulan lalu. Beberapa negara tujuan ekspor utama dengan peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Maret 2023 antara lain Swiss yang melonjak 214,33 persen, Rusia (naik 70,32 persen), Italia (58,89 persen), Belgia (40,80 persen), dan Spanyol (40,06 persen MoM).

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya