Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin/Net

Dunia

China Desak Negara G7 Tegakkan Prinsip Satu-China

SELASA, 18 APRIL 2023 | 12:10 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

China mendesak negara-negara besar, seperti kelompok G7, untuk menegakkan prinsip Satu-China, sambil menekankan masalah Taiwan merupakan urusan negaranya yang tidak dapat dicampuri negara manapun.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Senin (17/4), dengan mengatakan Taiwan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari China.

“Negara-negara terkait harus menyadari bahwa masalah Taiwan adalah urusan dalam negeri China yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak luar,” tegas Wang, dimuat China ORG.

Menurutnya, hanya ada satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh China, yaitu pemerintahan Republik Rakyat China (RRC). Meskipun sampai saat ini daratan dan Taiwan belum bersatu kembali, akan tetapi mereka milik China yang satu dan sama.

“Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok tidak pernah terbagi. Ini adalah status quo yang sebenarnya di Selat Taiwan,” tambahnya.

Dengan adanya dukungan negara-negara asing yang mendorong agenda separatis untuk kemerdekaan Taiwan, menurut Wang, hal tersebut telah menjadi penyebab ketegangan di lintas-Selatnya.

Untuk itu dalam mempertahankan situasi yang stabil dan perdamaian di wilayahnya, juru bicara tersebut kembali menegaskan prinsip satu China dan menentang kegiatan separatis kemerdekaan Taiwan yang sering didukung oleh negara-negara besar.

"Mereka yang mengatakan kebijakan satu-China mereka tidak berubah, tetapi secara terang-terangan atau diam-diam mendukung separatis kemerdekaan Taiwan merupakan tindakan menyimpang dari kebijakan satu-China yang dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas lintas-Selat,” pungkasnya, seraya menambahkan tindakan itu tidak bertanggung jawab.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya