Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing/Net
Tuduhan-tuduhan yang dialamatkan untuk Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan pimpinan KPK lainnya, diduga kuat dimotori oleh para koruptor. Termasuk, gerakan unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK yang meminta agar Firli mundur.
"Saat ini banyak kritik kepada Firli Bahuri, banyak tuduhan-tuduhan tertentu. Saya menduga, tuduhan-tuduhan itu bisa saja dimotori para pelaku korupsi itu," ujar komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/4).
Apalagi, kata Emrus, banyak juga aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan yang menuduh soal pelanggaran etik dan pembocoran dokumen yang dilakukan oleh pimpinan KPK. Gerakan itu pun diyakini juga dimotori oleh para koruptor.
“Saya menduga mereka ini bisa saja di belakangnya adalah para pelaku-pelaku korupsi. Oleh karena itu, teman-teman wartawan sangat wajar melakukan
investigation reporting, siapa di balik pelaku-pelaku demo itu. Jangan-jangan, hipotesis saya, saya menduga, bisa saja para pelaku korupsi di belakangnya itu," kata Emrus.
Investigasi perlu dilakukan karena aksi demonstrasi dilakukan di saat KPK tengah menggencarkan tindakan tegas kepada para koruptor. Terbaru, KPK melakukan kegiatan tangkap tangan sebanyak tiga kali dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Tiga kegiatan tangkap tangan yang telah dilakukan KPK dalam waktu dua pekan terakhir, yaitu tangkap tangan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dkk, tangkap tangan kasus suap proyek kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, dan terbaru kegiatan tangkap tangan Walikota Bandung Yana Mulyana dkk.
"Saya kira sangat luar biasa. Karena menurut saya, bahwa saudara Firli Bahuri adalah sosok tokoh yang ingin bangsa Indonesia ini lepas dari korupsi," pungkas Emrus.