Berita

Proses pembangunan Stasiun Kereta Cepat Padalarang/RMOL

Politik

Dampak Proyek Kereta Cepat Belum Terlihat, Pengangguran di Jabar Masih Tetap Tertinggi

MINGGU, 16 APRIL 2023 | 06:30 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Janji manis nan indah ditebar PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pada awal pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Tidak hanya membuat waktu tempuh Jakarta-Bandung lebih singkat, tapi juga membuat pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan kota-kota satelit dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD).

Proyek itu juga disebut-sebut akan menyerap 87.000 tenaga kerja di Jawa Barat. Baik selama masa konstruksi jalur kereta, selama masa operasional kereta cepat, maupun selama pembangunan pusat pertumbuhan baru melalui konsep TOD. Artinya pengangguran di Jawa Barat berkurang.

Lebih luasnya, PT KCIC menjanjikan bila pembangunan proyek miliaran dolar AS itu akan memberi efek domino pada perekonomian yang bisa meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat.

Namun, semua janji manis PT KCIC hingga saat ini belum ada yang terbukti.

“Belum kelihatan,” ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanandy, melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (15/4).

Daddy juga tak melihat proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mampu mengurangi angka pengangguran di Jawa Barat secara signifikan.

“Kan tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar masih 8,31 persen. Memang ada pengurangan 1,51 persen, tetapi hingga akhir 2022 TPT di Jabar masih tertinggi secara nasional,” bebernya.

Daddy menjelaskan, awalnya PT KCIC akan membangun 4 Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini dimaksudkan sebagai perencanaan kota yang terintegrasi dengan menggabungkan sistem transportasi, tempat tinggal, area komersial, ruang terbuka, dan ruang publik.

“TOD yang direncanakan di awal adalah Halim PK, Karawang, Walini, dan Tegal Luar,” sebutnya.

“Berbagai pertimbangan membuat PT KCIC menggeser TOD Walini ke Padalarang. Salah satu alasannya Padalarang lebih potensial. Padahal, jika Walini yang dibangun, itu yang benar-benar paling sejalan dengan konsep murni TOD,” lanjutnya.

Secara pribadi Daddy pun berharap Walini akan menjadi "areal pengembangan wilayah baru” sebagaimana rencana awal. Pasalnya, ia meyakini, secara-hitung-hitungan pengembangan Walini lebih potensial memberikan efek domino pada perekonomian Jawa Barat.

“Padalarang memang lebih menjanjikan bagi PT KCIC karena calon penumpang pasti lebih banyak. Konsekuensinya, Walini sebagai TOD gagal berkembang. Padahal, rencananya ITB pun akan membangun kampus di sana,” tutup Daddy.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya