Berita

Kegiatan bagi-bagi sembako oleh Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Bagi-bagi Sembako di Depan Istana, Jokowi Lakukan Kerja Presiden atau Ormas?

JUMAT, 14 APRIL 2023 | 13:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kegiatan bagi-bagi sembako oleh Presiden Joko Widodo, di depan Istana Negara yang ada di Jakarta dan Bogor, mendapat kritik.

Salah satunya, kritik itu diutarakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana),  Samuel F. Silaen.

"Bukan hanya itu yang harusnya dikerjakan oleh presiden Republik Indonesia," ujar Silaen kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/4).

Menurut alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu, kegiatan membagikan sembako tidak salah. Hanya saja, jika seorang Presiden ketujuh RI itu kerap turun langsung atau ikut membagikan, maka publik pasti mulai mempertanyakan peranannya.

"Tugas bagi-bagi okelah. Tapi bukan sekedar hanya gimik-gimik polesan lipstik ala ormas jugalah. Cukup ormas saja yang lakukan bagi-bagi sembako, tak perlu presiden yang selalu melakukannya," singgungnya.

Silaen menuturkan, membagi- bagikan sembako atau sejenisnya juga tidak melanggar hukum. Tapi ia mengharapkan, tugas dan tanggung jawab seorang presiden bisa ditunjukkan Jokowi.

"Yaitu lebih kepada policy maker. Bukan hanya seperti pertunjukan 'opera sabun', yang sering kita jumpai dipinggir jalan dan atau emperan toko diberbagai tempat, seperti yang dilakukan oleh penjual obat," katanya ketus.

Lebih dari itu, Silaen mendorong agar Jokowi bisa menempatkan diri sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara, supaya publik dapat membedakan kerja-kerja presiden dan kerja-kerja ormasnya.

"Presiden harusnya fokus pembentukan dan pembenahan sistem pemerintahan serta prosedur yang mengatur hajat hidup orang banyak, dengan melengkapi aturan hukum yang dibutuhkan untuk membuat rakyat Indonesia tidak dikadali terus oleh pemangku kebijakan publik," tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya