Berita

Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur (Jaktim) Wahono Saputro bungkam usai diperiksa oleh KPK/RMOL

Hukum

Tiga Kali Diperiksa KPK, Kepala Kantor Pajak Jaktim Wahono Saputro Kembali Bungkam

RABU, 12 APRIL 2023 | 13:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Selama tiga jam, Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur (Jaktim) Wahono Saputro telah selesai menjalani pemeriksaan klarifikasi untuk ketiga kalinya oleh Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan (P2) Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Wahono telah selesai menjalani pemeriksaan klarifikasi di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 12.19 WIB. Dia sudah mulai diperiksa sejak pukul 09.05 WIB.

Usai diperiksa ini, Wahono kembali memilih bungkam saat dilontarkan berbagai pertanyaan oleh wartawan. Sikap Wahono tersebut juga sama seperti pada pemeriksaan LHKPN sebelumnya, maupun saat diperiksa dalam proses penyelidikan mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Rafael Alun Trisambodo.

Selama berjalan meninggalkan area Gedung Merah Putih, Wahono tidak mengeluarkan perkataan apapun menjawab pertanyaan wartawan hingga pada akhirnya naik ke mobil dengan plat nomor warna merah.

Sebelumnya, Jurubicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati membenarkan bahwa KPK kembali memeriksa Wahono untuk kedua kalinya.

"Benar, hari ini Direktorat PP (Pendaftaran dan Pemeriksaan) LHKPN kembali mengundang saudara Wahono Saputro untuk melanjutkan permintaan klarifikasi," ujar Ipi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu pagi (12/4).

Pemeriksaan kali ini artinya bahwa Wahono telah bolak-balik ke KPK sebanyak tiga kali. Yang pertama pada Selasa (14/3), Wahono diperiksa oleh tim LHKPN KPK. Selanjutnya yang kedua pada Kamis (16/3), dia diperiksa oleh tim penyelidik KPK dalam rangka penyelidikan kasus Rafael Alun Trisambodo. Dan hari ini yang ketiga, Wahono kembali diperiksa oleh tim LHKPN KPK.

Pada pemeriksaan LHKPN sebelumnya, Wahono diklarifikasi atas asal-usul perolehan harta atau aset yang dilaporkan, baik waktu diperoleh, ketika menjabat, serta sumber dana untuk mendapat atau membeli harta itu.

Tim LHKPN juga melakukan klarifikasi terhadap harta-harta yang viral di berbagai platform media sosial, yang dikaitkan dengan Wahono dan keluarga, seperti rumah, kendaraan, dan berbagai aksesoris pribadi.

KPK juga meminta penjelasan Wahono terkait kronologi keikutsertaan istrinya dalam kepemilikan saham di dua perusahaan milik istri Rafael.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya