Berita

Presiden Republika Srpska Milorad Dodik dan Ketua Kepresidenan BiH Zeljka Cvijanovic/Net

Dunia

Bosnia dan Herzegovina Bantah Telah Jatuhkan Sanksi ke Rusia

RABU, 12 APRIL 2023 | 10:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pejabat tinggi Bosnia dan Herzegovina (BiH) membantah kabar yang mengatakan bahwa pihaknya telah ikut menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas konflik Ukraina.

Ketua kepresidenan tripartit BiH saat ini dan perwakilan dari Republika Srpska (RS), Zeljka Cvijanovic, mengatakan tidak ada badan pemerintah yang berwenang untuk membuat keputusan tentang sanksi yang melakukannya.

“Keputusan seperti itu tidak ada,” kata Cvijanovic kepada wartawan di ibu kota RS, Banja Luka, pada Selasa, seperti dikutip dari RT, Rabu (12/4).

Menurutnya, itu bisa dibuktikan dengan pernyataan komisaris kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell yang telah berulang kali menanyakan kapan Bosnia akan bergabung dalam sanksi blok terhadap Moskow.

“Dia tidak akan bertanya jika kami sudah melakukannya,” katanya.

Bantahan serupa juga disampaikan Presiden Republika Srpska Milorad Dodik.
 
“Saya melihat beberapa orang di sini lebih percaya pada Brussel daripada pejabat pemerintah kami,” kata Dodik.

"Sementara komunitas Muslim dan Kroasia Bosnia mungkin lebih memilih berpihak pada Uni Eropa dan NATO, konstitusi mengharuskan keputusan semacam itu dibuat melalui konsensus, dan Serbia dengan tegas menentangnya," ujarnya.

Cvijanovic dan Dodik mengomentari klaim politisi oposisi Branislav Borenovic yang mengatakan bahwa Bosnia sebenarnya telah bergabung dengan sanksi UE.

Borenovic, yang memimpin Partai Kemajuan Demokrasi (PDP), mengatakan kepada penyiar publik RTRS pada Minggu bahwa Borrell telah memberitahunya tentang adanya 53 pernyataan dan keputusan di mana Sarajevo telah menerima semua 10 paket sanksi Uni Eropa terhadap Moskow.

“Tanggapannya sangat jelas: Bosnia-Herzegovina telah bergabung dengan sanksi UE terhadap Rusia,” klaim Borenovic.

Kedutaan Rusia di Sarajevo menyatakan bahwa ini adalah berita palsu.

“Tanpa keputusan kepresidenan, setiap langkah diplomat atau politisi dalam hal ini batal demi hukum,” kata kedutaan kepada RTRS.

Duta Besar Igor Kalabukhov menambahkan bahwa melanggar konsensus yang disyaratkan oleh konstitusi merusak Kesepakatan Damai Dayton.

Perjanjian 1995 mengakhiri perang saudara antara Serbia, Kroasia, dan Muslim Bosnia. Salah satu lampirannya adalah konstitusi baru, yang mengakui republik Serbia dan federasi Muslim-Kroasia sebagai dua entitas yang setara.

Dodik telah mengajukan gugatan terhadap duta besar Bosnia untuk PBB, Sven Alkalaj, menuduhnya melangkahi otoritasnya ketika memilih mengutuk Rusia pada Februari. Pemimpin Serbia Bosnia mengatakan pada saat itu bahwa para diplomat pemberontak tidak mewakili posisi resmi negara itu, dan RS bangga akan hubungan baiknya dengan Moskow.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya