Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan/Repro
Meskipun FIFA sudah membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, ternyata mayoritas masyarakat tidak mempersoalkan kedatangan tim Sepakbola Israel ke Indonesia. Alasannya, urusan sepakbola tidak ada kaitan dengan politik.
Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan judul "Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Penegakan Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" yang dilakukan pada 31 Maret hingga 4 April 2023.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, sebanyak 68 persen masyarakat mengetahui bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, dan hanya 32 persen yang tidak mengetahuinya.
Di antara yang mengetahui itu, sebanyak 76,1 persen tahu bahwa tim Sepakbola Israel merupakan peserta Piala Dunia U-20. Sedangkan hanya 23,9 persen tidak mengetahui.
"Kemudian, di antara yang tahu bahwa Indonesia akan jadi tuan rumah itu, ada 27,5 persen yang menyatakan menolak kedatangan tim Israel ke Indonesia. Mayoritas 71 (71,3) persen menyatakan tidak mempersoalkan kedatangan tim Israel ke Indonesia," ujar Djayadi saat memaparkan hasil surveinya melalui virtual, Minggu (9/4).
Djayadi menjelaskan, alasan yang menolak kedatangan tim Sepakbola Israel adalah karena Israel masih menjajah Palestina, tidak suka dengan Israel, dan karena konstitusi Indonesia menolak bentuk penjajahan.
"Sementara yang tidak mempersoalkan, itu terutama karena alasan urusan bola tidak ada kaitannya dengan politik, seperti alasan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu," pungkas Djayadi.
Survei yang menggunakan metode
random digit rialing (RRD) ini melibatkan 1.229 responden. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan
margin of error kurang lebih 2,9 persen.