Berita

Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Hasan Basri Sagala/RMOL

Politik

Hasan Basri Sagala: Jangan Adu Domba Penolak dan Pendukung Timnas Israel

MINGGU, 09 APRIL 2023 | 15:50 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sampai saat ini polemik gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 masih saja berlanjut.

Merespons hal itu, Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Hasan Basri Sagala menilai polemik ini sebagai hal yang wajar.

Namun demikian, ia menyesalkan pernyataan mantan Presiden Jusuf Kalla (JK) yang cenderung  memanaskan situasi terkait batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Hasan Basri menilai, pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah adalah menjadi kewenangan penuh FIFA.

“Pembatalan itu murni keputusan FIFA, jadi bukan karena Presiden RI atau PSSI setelah mendapat tekanan sana sini,” ujar Hasan Basri di Jakarta, Minggu (9/4)

Dalam pandangan Hasan, penolakan kehadiran Timnas Israel adalah hal yang wajar dalam praktik demokrasi dan patut dihormati. Di sisi yang lain, pihak-pihak yang mendukung Timnas Israel berlaga di Indonesia tentu memiliki alasan rasional dengan pertimbangan politik, ekonomi, budaya dan banyak hal lainnya.

Ia berpendapat, perbedaan justru sebuah aspek yang positif dan konstruktif di alam negara demokrasi. Artinya, tidak ada yang menekan Presiden, tokoh atau kelompok-kelompok itu menyampaikan haknya untuk menyampaikan pendapat.

"Apakah menurut Pak JK semua kelompok itu tidak berhak bersuara? Pak JK seperti terkesan mengadu domba pihak-pihak yang tidak setuju kehadiran tim Israel dengan pemerintah atau kelompok pendukung,” ujar Hasan.

Hasan menambahkan, di tengah polemik soal pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20, semua pihak semestinya mengedepankan sikap kenegerawanan. Sikap ini menjunjung tinggi akan perbedaan pendapat atau pandangan sebagai bagian ikhtiar mengokohkan persatuan bangsa.

Ia mengurai, mereka yang menolak kehadiran Timnas Israel juga memiliki dasar kuat yakni berdasarkan fakta historis, konstitusi UUD‘45, Permenlu No 2/2019. Selain itu, alasan dukungan kemanusiaan terhadap kekerasan tentara pendudukan Israel, dan keadilan perlakuan oleh FIFA.  

"Para pendukung Timnas Israel pun juga memiliki dalih yang tak kalah kuatnya. Semuanya legitimate sebagai alasan menolak atau mendukung,” tegasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya