Menteri BUMN yang juga Ketum PSSI, Erick Thohir bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
Nasib pesepakbolaan Indonesia berhasil selamat dari sanksi dibekukan FIFA, akibat dari dibatalkannya status tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Upaya pemerintah itu, melalui lobi yang dilakukan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, bersama dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Paris Perancis, Kamis kemarin (6/4).
Menurut pengamat kebijakan publik dari Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Masie, Erick Thohir berhasil mewujudkan harapan Jokowi terhadapnya yang sudah berpengalmaan melakukan lobi dengan FIFA terkait pembebasan sanksi, yang pernah dilakukannya pada tahun 2016 silam.
“Barangkali hasil lobi dan
make it sure Erick Thohir meyakinkan FIFA bahwa pemerintah Jokowi tak ikur campur tangan dengan masalah penolakan Timnas Israel,†ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/4).
Menurut Jerry, jika melihat keterangan resmi FIFA terkait sanksi administratif yang diberikan kepada Indonesia, yakni berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI, tak membuat mematikan potensi sepakbola Indonesia berlaga di kancah internasional.
“Memang jika dibekukan dan di banned, maka Indonesia akan turun peringkat lagi. Padahal sejak Shin Tae-yong melatih tim Garuda, peringkat kita 172 dan kini berada di peringkat 149 FIFA,†urainya.
“Jadi ini kabar baik bagi pemain naturalisasi yang masih bisa membela Timnas Indonesia, bahkan Indonesia masih bisa berlaga di Piala Asia dan Sea Games,†demikian Jerry menambahkan.