Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko/Net
Partai Demokrat kembali menjadi topik perbincangan publik yang hangat belakangan ini, menyusul upaya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan kubu Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terhadap Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu menjadi sorotan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta.
Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Ari Aprian Harahap menyayangkan upaya perebutan paksa Partai Demokrat yang dilakukan oleh kubu Moeldoko. Ari menilai perlu ada etika berpolitik yang ditampilkan tokoh nasional sebagai pendidikan politik untuk masyarakat umum.
"Kisruh-kisruh seperti ini kan pada dasarnya tidak mengajarkan apa-apa kepada publik, malah mempertontonkan seolah politik itu serampangan dan tak beretika," kata Ari dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (6/4).
Sebagai tokoh nasional, Ari mengatakan, harusnya Moeldoko menunjukkan ketokohannya dengan memperlihatkan kedewasaan dalam berpolitik bukan malah terus-terusan melakukan upaya hukum agar dapat menjadi Ketum Partai Demokrat.
"Pak Moeldoko ini kan sudah bisa dikatakan sebagai tokoh bangsa ini. Nah kalau sudah jadi tokoh itu harusnya dapat menjadi suri tauladan bagi orang banyak. Untuk apalagi upaya PK padahal sudah 16 kali kalah dari kubu AHY," cetusnya.
Lebih lanjut, pria berdarah Batak itu mengingatkan, jangan sampai fenomena seperti ini membuat kaum muda semakin antipati terhadap politik.
"Kita anak muda ini sukanya yang santai-santai saja tapi bernilai. Kalau yang ditampilkan kisruh-kisruh terus, saya khawatir anak muda Indonesia malah apolitis nantinya," tandasnya.