Berita

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto/Net

Politik

Soal Capres Koalisi Besar, Beathor: Jokowi Harus Jawab, Kasihan Airlangga dan Prabowo

RABU, 05 APRIL 2023 | 12:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Wacana pembentukan koalisi besar terasa menggelitik bagi politisi PDI Perjuangan, Bambang “Beathor” Suryadi. Sebab, dia yakin koalisi yang akan dihuni 5 partai itu tetap tidak akan berani mengumumkan nama calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung.

Wacana koalisi ini mengemuka saat Silaturahmi Ramadhan di kantor PAN yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan lima ketua umum partai koalisi pemerintah. Yaitu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono.

“Sudah lebih 7 bulan usia 2 koalisi. Sekarang menjadi satu, koalisi besar namanya. Tapi tetap saja tidak berani umumkan nama-nama paslon presiden dan wakilnya,” kata Beathor sembari tertawa kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/4).

Di satu sisi, Beathor juga melihat Koalisi Perubahan untuk Persatuan sedang digerogoti. Aktornya, kata dia, adalah Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang sedang mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Kata Beathor, jika kubu Agus Harimurti Yudhoyono kalah, maka Koalisi Perubahan terancam batal ikut Pilpres 2024.

“Di lain sisi tersisa koalisi PDIP, apakah sesama kader sendiri atau ajak profesor,” sambung mantan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) itu.

Pertanyaan Beathor kembali pada wacana koalisi besar yang akan dihuni 5 parpol. Kapan koalisi ini akan diresmikan dan berani mengumumkan nama pasangan calon.

“Nah, Jokowi harus Jawab dong kenapa buang waktu lagi. Kasihan Prabowo, dan Airlangga yang sudah diumumkan partainya dalam kongres dan munas sebagai calon presiden dari Gerindra dan Golkar,” tegasnya.

Menurutnya, Jokowi terlibat aktif dalam pembentukan koalisi ini karena mantan walikota Solo tersebut ingin memastikan proyek ibukota negara (IKN) baru tetap dilanjutkan oleh presiden selanjutnya.

“Begitu dominannya peran Jokowi sebagai akibat beban program IKN itu untuk dilanjutkan oleh Presiden terpilih 2024 tersebut,” demikian Beathor.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya