Berita

Joko Widodo dan Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Belum Umumkan Capres, Gerak Parpol Pemerintah Tersandera Jokowi dan LBP?

RABU, 05 APRIL 2023 | 01:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Arah partai politik (Parpol) yang masih tergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam menyambut kontestasi Pemilu 2024, dinilai stagnan. Muncul dugaan, ada upaya menyandera ruang gerak mereka oleh kelompok penguasa.

Dianalisa pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, kemungkinan pengaruh kelompok penguasa menentukan arah gerak politik pemilu setiap parpol di lingkaran pemerintah cukup kuat.

Ia mengidentifikasi, ada dua aktor yang memainkan peranan politik penguasa, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan Presiden Joko Widodo.

“Dalam Pemerintahan Jokowi ini memang peran LBP adalah layaknya penasehat. Ia orang kepercayaan Jokowi. Peran LBP yang besar dari Presiden inilah yang membuat ketua-ketua umum menurut kepada Jokowi sekaligus kepada LBP,” ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/4).

Sebagai contoh, Efriza menjabarkan fenomena politik ketidakjelasan arah politik barisan koalisi parpol pemerintah. Terbaru, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) belakangan berkumpul dengan Jokowi dalam acara bukber PAN.

Di samping itu, Nasdem yang yang juga koalisi pemerintahan Jokowi, belakangan membuat gerbong Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS, disambangi beberapa kali oleh Luhut.

Analisa Efriza, operasi Luhut memiliki motif mengingatkan Nasdem wajib mendukung pemerintahan Jokowi sampai akhir pemerintahan.  

"Mereka  tidak dibiarkan membentuk koalisi pemerintahan dengan inisiatif sendiri,” tuturnya.

Maka dari itu, Efriza melihat ruang gerak koalisi Pilpres 2024 yang sudah terbentuk masih akan terbatas, selama dua aktor ini melakukan manuver politik untuk memuluskan tujuannya melanjutkan pemerintahannya.

“Jika tidak ingin kehilangan jatah kursi menteri yang telah didapatkan oleh mereka, maka harus mengikut,” demikian Efriza menambahkan.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Rusia, China dan Iran Dituding Gunakan AI untuk Ganggu Pilpres AS

Jumat, 27 September 2024 | 09:54

Kejar Keuntungan, Toko Daring Kompak Naikkan Biaya Komisi

Jumat, 27 September 2024 | 09:41

Cuma Bangun Gedung, Jokowi Belum Pindahkan Ibu Kota ke IKN

Jumat, 27 September 2024 | 09:28

Karpet Persia, Eksotik dan Banyak Dikoleksi sebagai Investasi

Jumat, 27 September 2024 | 09:27

Satgas Impor Ilegal Bukan Penyelesaian, hanya Shock Therapy Saja

Jumat, 27 September 2024 | 09:14

Diduga Tidak Netral di PK Mardani Maming, KY Perlu Periksa Hakim Ansori

Jumat, 27 September 2024 | 09:09

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Stagnan, Termurah Masih Dibanderol Rp780.500

Jumat, 27 September 2024 | 09:03

Zulhas: Rencana Pemindahan Pelabuhan Barang Impor Diputuskan Prabowo

Jumat, 27 September 2024 | 08:52

Komitmen Prabowo Lanjutkan Pondasi Ekonomi Jokowi, Beri Kepastian bagi Investor

Jumat, 27 September 2024 | 08:47

Prabowo-Gibran Bakal Tarik Utang Baru Rp775 Triliun di Awal Menjabat, Buat Apa?

Jumat, 27 September 2024 | 08:35

Selengkapnya