Berita

Presiden Iran Ebrahim Raisi/Net

Dunia

Soal Perempuan Tanpa Hijab Diserang, Presiden Iran: Itu Masalah Hukum

MINGGU, 02 APRIL 2023 | 08:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Iran Ebrahim Raisi memberikan tanggapan atas penyerangan terhadap dua perempuan tanpa hijab oleh seorang seorang pria baru-baru ini.

Alih-alih menyalahkan tindakan sang pria yang menyiram yogurt ke kepala dua perempuan tersebut, Raisi menyebut penggunaan hijab bagi perempuan adalah hukum di Iran.

Insiden penyerangan terhadap dua perempuan tersebut terjadi di sebuah toko di Masshad. Video CCTV menunjukkan dua perempuan, ibu dan anak, tanpa hijab memasuki toko. Tak lama, seorang pria mendekat dan berbicara dengan mereka.


Seketika, pria itu mengambil seperti sewadah besar yogurt dan menuangnya ke kepala dua perempuan.

Pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pria tersebut atas tuduhan melakukan tindakan menghina dan mengganggu ketertiban.

Di sisi lain, ibu dan anak tersebut juga mendapat surat perintah penangkapan karena melanggar aturan berpakaian di Iran.

Raisi turut menyoroti insiden ini dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung di televisi pemerintah pada Sabtu (1/4).  

"Kalau ada yang bilang tidak percaya (pada hijab), bagusnya pakai persuasi. Tapi yang penting ada syarat hukumnya, dan hijab hari ini adalah masalah hukum," ucapnya, seperti dikutip Al Jazeera.

Saat ini semakin banyak perempuan Iran yang menolak memakai hijab sebagai aksi protes terhadap kematian seorang wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun, Mahsa Amini, pada bulan September dalam tahanan polisi moralitas karena diduga melanggar aturan hijab.

Kepala Kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei sebelumnya mengancam akan mengadili tanpa belas kasihan pada perempuan yang tampil tanpa hijab di depan umum.

Di bawah hukum Iran yang diberlakukan setelah revolusi 1979, perempuan diwajibkan untuk menutupi rambut mereka dan mengenakan pakaian panjang yang longgar. Pelanggar menghadapi teguran publik, denda, atau penangkapan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya