Perlu Kolaborasi dalam Percepatan Pemulihan Korban Pelanggaran HAM di Aceh

RABU, 29 MARET 2023 | 03:57 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Harus adanya kolaborasi dalam percepatan pemulihan korban pelanggaran HAM di Aceh. Tiga kasus pelanggaran HAM di Aceh yakni Rumoh Geudong dan Pos Statis Aceh (1999), Tragedi Simpang KKA (1999), dan Jambo Keupok (2003).

â€œAdanya komitmen tentang pemulihan terhadap korban pelanggaran HAM berat,â€ kata Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Aceh, Sepriyadi Utama dikutip Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (28/3).

Menurutnya, komitmen tersebut penting agar peristiwa HAM berat tidak terjadi lagi di Indonesia, dan menugaskan kepada Menkopolhukam Mahfud MD untuk mengawal tindak lanjut itu.

Dia menjelaskan, ada beberapa sikap Komnas HAM terkait dengan hal itu. Di antaranya mendukung jaminan tidak terulangnya pelanggaran HAM berat di Indonesia.

â€œMeminta Menkopolhukam untuk memfasilitasi hal tersebut,â€ katanya.

Sepriyadi menyebutkan, hak korban atas pemulihan juga berlaku pada peristiwa HAM berat yang sudah disidangkan melalui pengadilan.

Kendati demikian, kata dia, hingga kini korban belum mendapat hak atas pemulihan tersebut, seperti kejadian Tanjung Priok, Timor Timur, dan Abepura.

Dia mengatakan, Komnas HAM juga meminta institusi Polri, TNI, Kemendagri, Kemensos dan lain-lain untuk melakukan tindak lanjut hal tersebut.

â€œMembuka ruang bagi korban untuk mengajukan status terhadap pelanggaran HAM yang dia alami,â€ tuturnya

Selain itu, hal yang bisa dilakukan saat ini adalah Wali Nanggroe, Pemerintah Aceh, DPR Aceh, Komnas HAM, melakukan pertemuan konsultatif membahas mekanisme lanjutan

â€œKemudian juga pertemuan dengan Polhukam harus ditindaklanjuti dengan Keppres atau Inpres,â€ demikian Sepriyadi.

Berita

Nusantara

Perlu Kolaborasi dalam Percepatan Pemulihan Korban Pelanggaran HAM di Aceh

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru