Berita

Kolonel Isaac Taylor dari Pasukan Amerika Serikat Korea (USFK) dan Kolonel Lee Sung-jun dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menghadiri jumpa pers Freedom Shield 2023/Net

Dunia

KNPC: Konfrontasi Korsel-AS Sangat Berbahaya, Wajar Korut Membela Diri

SELASA, 28 MARET 2023 | 16:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Latihan militer besar-besaran antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) tidak lagi dalam batas normal, serta dinilai telah membahayakan Korea Utara.

Begitu pendapat Komite Perdamaian Nasional Korea (KNPC) dalam sebuah pernyataan yang dirilis Asia-Pacific Regional Committee for the Peaceful Reunification of Korea (APRCPRK) pada Selasa (28/3).

Menurut KNPC, latihan militer AS dan Korea Selatan belakangan menjadi semakin agresif dan menunjukkan indikasi upaya invasi terhadap Korea Utara.

Sejak 13 Maret, AS dan Korea Selatan menggelar latihan militer gabungan skala besar bertajuk "Freedom Shield" yang mensimulasikan perang habis-habisan di darat dan laut melawan Pyongyang.

Dalam kegiatan tersebut, AS dilaporkan telah mengerahkan kapal selam nuklir, kapal perusak Aegis, pembom strategis, drone tempur udara, dan aset strategis utama lainnya ke Seoul.

KNPC menilai bahwa latihan terbaru yang digelar keduanya bukan lagi bersifat agenda rutin, melainkan sengaja digelar untuk mempersiapkan rencana pendudukan ke wilayah Korut.

Sebab, rangkaian latihan itu terdiri dari pendaratan di Wonsan, pendudukan Pyongyang, dan operasi pemenggalan yang ditujukan untuk serangan mendadak di pangkalan strategis Korea Utara berdasarkan OPLAN 5015.

Terlebih durasi latihan bulan ini, disebut KNPC menjadi yang terlama karena berlangsung siang dan malam selama 11 hari penuh.

Selama masa pelatihan, AS diketahui telah memobilisasi segala macam aset pengintaian termasuk pesawat Angkatan Darat AS dengan sistem perang elektronik pengintaian udara dan RC-135V dan RC-135S Angkatan Udara AS.

Bersama Korea Utara, AS juga menggelar latihan pendaratan bersama Ssangyong yang bertujuan untuk menduduki Pyongyang dengan mengerahkan puluhan kapal perang, termasuk kapal penyerang amfibi Angkatan Laut Washington.

Pertanda itu semakin kuat, setelah gugus tugas yang terdiri dari kapal induk bertenaga nuklir Nimitz, kapal perusak aegis Wayne E. Meyer dan Decatur dari Divisi Lintas Udara ke-11 Angkatan Laut AS melakukan latihan angkatan laut bersama Korea Selatan di perairan bagian selatan Pulau Jeju pada Senin (27/3).

Semua fakta tersebut dengan jelas membuktikan bahwa kehebohan latihan perang AS dan Korea Selatan bukan sekedar latihan militer, melainkan latihan perang nuklir untuk serangan pendahuluan terhadap Korea Utara.

Maka KNPC menilai wajar jika kekuatan nuklir Korut memenuhi misi pentingnya untuk mengatasi situasi genting di mana kedaulatan dan keamanan negara terancam.

Sebab, pengerahan peralatan militer paling ofensif dan bahkan satuan tugas pembawa nuklir AS, sama dengan deklarasi perang terbuka melawan Korea Utara.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya