Berita

Ketua PW DMI Jawa Tengah Ahmad Rofiq/Net

Politik

Menyoal Jadwal Muktamar VIII, Ketua DMI Jateng: Covid Sudah Selesai, Ormas Lain Sudah Muktamar

SELASA, 21 MARET 2023 | 16:47 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Masjid Indonesia (DMI) disoal pengurus wilayah. Tepatnya, soal keputusan untuk menggelar Muktamar VIII DMI setelah gelaran Pemilu 2024.

Ketua PW DMI Jawa Tengah Ahmad Rofiq salah satu yang menyoal keputusan itu. Kata dia, tidak ada transparansi dari PP DMI mengenai alasan penundaan Muktamar menjadi setelah Pemilu, setelah sebelumnya sudah disepakati akan digelar pada Juli atau November 2023 sebagaimana diputuskan Rakernas 2021.

"Adanya klausul bahwa Muktamar bisa diselenggarakan satu tahun setelah masa jabatan, menurut saya ini satu-satunya yang aneh karena di mana-mana yang namanya masa jabatan habis itu ya pemilihan pengurus sudah harus dilakukan," ujar Rofiq dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3).


Dikatakan Rofiq, dalam Rapimnas DMI sudah diusulkan dari PW Jateng agar Muktamar VIII digelar Bulan Juli 2023. Tetapi, usulan itu kemudian tidak menjadi pertimbangan PP DMI.

"Kami dari Jawa Tengah mengusulkan normatif saja. Bulan Juli tahun 2023. Itu cakupan waktu yang sudah direkomendasikan Rakernas 2021. Tapi anehnya dari Rapimnas kemarin, memutuskan ini dilaksanakan tahun 2024 setelah Pemilu," terangnya.

Selain itu, Rofiq menjelaskan bahwa kekosongan status kepengurusan berdampak kepada terhambatnya kerjasama DMI di wilayah dengan mitra organisasi. Dia juga meminta PP DMI agar mengikuti aturan main yang lazim.

Dia juga heran mengapa penundaan Muktamar didasarkan atas alasan Covid-19, padahal organisasi masyarakat lain sudah melakukan Muktamar dan regenerasi sebelumnya.

"Alasan pengurus pusat itu sendiri karena Covid-19. Ini juga di ormas lain menjalani hal yang sama. Tapi Covid-19 sudah selesaikan seharusnya taat pada rekomendasi Rakernas dan AD/ART maksimal satu tahun," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya