Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net
Hubungan yang lebih dekat dengan mitra Afrika akan menjadi prioritas utama Rusia di tengah gempuran sanksi internasional yang dijatuhkan atas perangnya di Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Presiden Vladimir Putin saat berpidato di hadapan perwakilan Afrika, di Moskow pada Senin (20/3).
Putin menegaskan bahwa Rusia berkomitmen untuk terus membangun hubungan yang strategis dengan negara-negara Afrika dan menyatakan siap mewujudkan agenda global bersama.
“Saya ingin menekankan bahwa negara kami selalu memberi dan akan terus memprioritaskan kerja sama dengan negara-negara Afrika," kata Putin, seperti dimuat
African News.
Kesamaan yang dimiliki Rusia dan Afrika dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional dan perlawanan terhadap ideologi neo-kolonial, dinilai Putin akan membuat kerja sama keduanya semakin erat.
Terkait dengan pasokan pangan, Putin berjanji bahwa Rusia akan mengirim mitra Afrikanya dengan gandum jika ekspor Ukraina tidak diperbarui dalam dua bulan.
Selain itu, Putin juga akan meningkatkan kerja sama di bidang energi, dan obat-obatan dan melipatgandakan kuota mahasiswa Afrika di universitas-universitas Rusia.
Dengan latar belakang sanksi Barat, Rusia tengah mencari mitra di Asia dan Afrika yang sebagian besar tidak ikut mengutuk Moskow atas invasi Ukraina.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia meningkatkan dukungannya di benua Afrika, terutama dengan kemitraan ekonomi serta kehadiran tentara bayaran Wagner yang saat ini sudah menetap di beberapa negara di Republik Afrika Tengah dan berhasil menyingkirkan pengaruh Prancis.