Berita

Pakar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih/RMOLJabar

Nusantara

Tiba-tiba Didatangi Puluhan Korban Robot Trading, Pakar TPPU Minta Atensi Kapolri

KAMIS, 09 MARET 2023 | 17:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pakar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih kaget rumahnya di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat digeruduk puluhan korban investasi ilegal robot trading FIN888, pada Rabu kemarin (8/3). Atas kejadian tersebut ia pun meminta perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Puluhan korban FIN888 dan kuasa hukum sebelumnya telah mendatangi Bareskrim Polri untuk melihat dan memberi dukungan kepada Yenti untuk memberikan keterangan sebagai ahli. Namun Yenti ternyata tidak hadir di Bareskrim.

Yenti Garnasih menjelaskan, pada hari itu dirinya tidak ada jadwal untuk memberikan keterangan di Bareskrim Polri. Apalagi, daftar pertanyaan yang dikirimkan kepadanya melalui email belum lengkap juga terlampau singkat dan mendadak.

”Memang tadi malam itu saya ditelepon penyidik dan sudah janjian akan menjawab email terlebih dahulu, karena saya lihat pertanyaannya belum ada perkaranya hanya diberikan baru definisi-definisi saja. Itu saya rahasiakan dan kuasa hukum korban juga enggak tahu apa yang ditanyakan kepada saya,” kata Yenti kepada wartawan, Kamis (9/3).

Sebagai ahli TPPU yang dimintai keterangan, Yenti tidak ada urusan dengan korban. Namun ia memahami kekecewaan para korban investasi ilegal FIN888.

”Saya memahami kekecewaan mereka, kurang lebih setahun laporannya tapi belum ada kemajuan yang signifikan. Saya memang pernah bertemu dengan lawyer dan perwakilan korban untuk buat legal opinion LO terkait kasus ini, biar dibawa ke Bareskrim,” jelasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Yenti menilai, substansi kasus robot trading FIN888 ini mirip dengan robot-robot trading lainnya. Namun yang menjadi masalah para korban ini merasa tidak ada progres yang signifikan dalam kasus ini. Pun merasa diperlakukan tidak sama oleh aparat penegak hukum.

Perwakilan korban juga menagih janji Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang akan mengusut tuntas semua kasus investasi ilegal atau bodong.

”Ini tidak bisa dipermainkan. Apalagi dengan adanya kasus kemarin yang mencoreng nama Kepolisian, jadi kepada Kapolri, Pak Listyo, ini menjadi atensi Bapak. Tidak enak digeruduk kayak gini,” pungkasnya.

Terpisah, kuasa hukum korban investasi bodong FIN888, Oktavianus Setiawan mengatakan, keterangan Yenti Garnasih sebagai ahli TPPU sangat diharapkan untuk mengungkap kasus tersebut. Karena sudah lebih dari satu tahun belum juga menetapkan tersangka.

Ia pun menyesali ketidakhadiran Yenti sebagai ahli yang dimintai keterangan  karena penyidik tidak menginformasikan kepadanya dan para korban. Di mana para korban telah menyempatkan waktu untuk hadir dan memberi dukungan kepada Yenti di Bareskrim.

"Mereka menyempatkan waktunya untuk datang ke Bareskrim, ada dari mereka yang mengambil cuti untuk bisa hadir dan memberikan dukungan. Dan ini adalah kasus robot trading yang pertama dilaporkan sebelum kasus-kasus yang lain. Tapi tidak seperti robot trading lain yang cepat, kasus FIN888 terasa jalan di tempat. Kami menduga karena adanya keterlibatan orang besar di sini," tandasnya.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

CASN jadi Korban Ketidakpastian Menteri PANRB

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:33

Sore Ini Prabowo Gelar Diskusi Panel Bareng Pimpinan Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:28

Pasar Masih Tegang, Yen dan Euro Tertekan oleh Dolar AS

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:21

Hendrik PH, Teman Seangkatan Teddy Masih Berpangkat Kapten

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:14

Emas Spot Berkilau di Tengah Ketidakpastian Tarif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:07

Kegiatan di Vihara Kencana Langgar SKB Dua Menteri dan Perda Tibum

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:56

Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Sama-sama Terima Hibah Rp8 Miliar

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:28

Febri Diansyah Harus Jaga Etika saat Bela Hasto

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:10

Kapolri Mutasi 1.255 Pati-Pamen, 10 Polwan Jabat Kapolres

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:59

10 Kapolda Diganti, Siapa Saja?

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:47

Selengkapnya