Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dianggap membiarkan laporan buruk anak buahnya tidak diproses/Ist

Politik

Laporan Kebobrokan Pejabat Kemenkeu Diduga Tidak Diproses, Fuad Bawazier: Ada Take and Give antara SMI dan Elite DJP

KAMIS, 09 MARET 2023 | 10:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Skandal besar yang melanda sejumlah pejabat di Kementerian Keuangan dinilai tak lepas dari campur tangan sang pimpinan, Sri Mulyani Indrawati. Menteri Keuangan RI itu diduga memiliki "deal" dengan elite di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Menurut mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier, sebenarnya ada banyak pegawai di DJP yang bersih, daripada yang rusak.

Sayangnya, para elite yang rusak itu, memiliki kesempatan untuk konsolidasi dan mengorganisir diri. Seperti membentuk klub motor gede DJP yang merupakan kelompok elite di lingkungan Pajak.


"Singkat cerita, kelompok elite Pajak ini mampu lobi-lobi ke atasan, sehingga semua laporan terhadap elite ini tidak diproses, lumpuh, ewuh pakewuh," tutur Fuad Bawazier dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/3).
 
"Laporan-laporan dari BPK dan PPATK tidak diproses, tidak bisa tembus. Elite ini merasa sakti dan semakin merajalela," sambungnya.
 
Fuad Bawazier menambahkan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai orang nomor satu di lembaga tersebut terlihat membiarkan atau sengaja tidak memproses laporan-laporan tentang kebobrokan pejabat DJP.

"Why? Karena SMI merasa sudah dekat dengan elite ini, dan mereka penting bagi SMI. Sekurang-kurangnya elite ini tidak cerewet menuntut pemisahan organisasi DJP dari Kemenkeu. Di sini ada take and give antara SMI dan elite DJP," tegasnya.

"Ini adalah sifat politik SMI. Kami para seniornya merasa prihatin. Kami para seniornya meminta agar SMI berlaku profesional," demikian Fuad.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Pernyataan Ferry Irwandi Sangat Tidak Etis dan Berbahaya

Minggu, 07 Desember 2025 | 23:55

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Dinas LH Harus Bertanggung Jawab Buntut Sopir Truk Meninggal Kelelahan

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Taiwan dan Omega Taiyo Bersinergi Perkuat Manufaktur Cerdas Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Prabowo Tambah Anggaran Bencana Provinsi Rp20 M dan Kabupaten Rp4 M

Senin, 08 Desember 2025 | 13:57

KPK Ngaku Miliki Kajian soal Dugaan Illegal Logging di Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:56

Menyingkap Sisi Politik di Balik Kenaikan Harga Beras

Senin, 08 Desember 2025 | 13:45

Cek Tanggul

Senin, 08 Desember 2025 | 13:38

PKB Seleksi Calon Ketua DPW Lewat Tes Berlapis

Senin, 08 Desember 2025 | 13:30

100 Musisi Gelar Konser Amal untuk Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:28

KPK Digugat Gegara Bobby Nasution

Senin, 08 Desember 2025 | 13:23

VinFast Gelontorkan Rp8,3 Triliun Bangun Pabrik Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 13:22

Selengkapnya