PM Baru Kuwait, Sheikh Ahmad Nawaf al-Sabah/Net
Di tengah ketegangan politik antara pemerintah monarki dan parlemen Kuwait, Putra Mahkota Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah membuat kebijakan yang cukup menggegerkan.
Pasalnya, ia memutuskan untuk kembali menunjuk Sheikh Ahmad Nawaf al-Sabah sebagai perdana menteri dan memintanya untuk mencalonkan kabinet.
Menurut kantor berita resmi KUNA pada Minggu (5/3), keputusan itu diambil sebulan setelah pemerintah mengakhiri gesekan dengan parlemen Kuwait.
Putra Mahkota memutuskan untuk menunjuk Sheikh Ahmad sebagai PM, membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan awal, di mana anggota oposisi memperoleh keuntungan.
Ketegangan muncul kembali ketika anggota parlemen menekan pemerintah atas keringanan utang, di mana negara akan membeli pinjaman pribadi warga negara Kuwait.
Kebuntuan berkepanjangan antara pemerintah dan parlemen terpilih telah menghambat upaya produsen minyak Arab Teluk yang kaya itu untuk mendorong reformasi fiskal, termasuk undang-undang utang yang memungkinkan Kuwait memasuki pasar internasional.
Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan
Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59
Jalan Terjal Distribusi BBM
Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39
Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat
Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16
Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar
Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55
Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak
Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36
Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump
Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16
ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT
Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58
Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa
Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32
Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana
Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15
35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah
Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52
Selengkapnya