PM Baru Kuwait, Sheikh Ahmad Nawaf al-Sabah/Net
Di tengah ketegangan politik antara pemerintah monarki dan parlemen Kuwait, Putra Mahkota Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah membuat kebijakan yang cukup menggegerkan.
Pasalnya, ia memutuskan untuk kembali menunjuk Sheikh Ahmad Nawaf al-Sabah sebagai perdana menteri dan memintanya untuk mencalonkan kabinet.
Menurut kantor berita resmi KUNA pada Minggu (5/3), keputusan itu diambil sebulan setelah pemerintah mengakhiri gesekan dengan parlemen Kuwait.
Putra Mahkota memutuskan untuk menunjuk Sheikh Ahmad sebagai PM, membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan awal, di mana anggota oposisi memperoleh keuntungan.
Ketegangan muncul kembali ketika anggota parlemen menekan pemerintah atas keringanan utang, di mana negara akan membeli pinjaman pribadi warga negara Kuwait.
Kebuntuan berkepanjangan antara pemerintah dan parlemen terpilih telah menghambat upaya produsen minyak Arab Teluk yang kaya itu untuk mendorong reformasi fiskal, termasuk undang-undang utang yang memungkinkan Kuwait memasuki pasar internasional.
Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik
Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10
Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh
Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00
Prabowo Bantah Rambo Podium
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59
Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39
BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18
Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029
Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03
Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56
UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47
Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18
AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025
Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15
Selengkapnya