Berita

Ilustrasi satelit pelacak yang dikembangkan Badan Pengembangan Ruang Angkasa AS (SDA) dan perusahaan pembuat pesawat Raytheon Technologies/Net

Dunia

Pantau Gerak Gerik China, AS Bangun Satelit Pelacak Rudal Bareng Raytheon Technologies

SABTU, 04 MARET 2023 | 13:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kontrak kerja sama antara Badan Pengembangan Ruang Angkasa AS (SDA) dan perusahaan pembuat pesawat Raytheon Technologies telah ditandatangani untuk membangun tujuh satelit peringatan dan pelacakan rudal.

Kesepakatan kerja sama senilai 250 juta dolar AS atau Rp 3,8 triliun itu dilakukan sebagai bagian dari upaya AS untuk memantau peluncuran rudal balistik dan hipersonik China.

Menurut pejabat Raytheon, Dave Broadbent pada Jumat (3/3), prioritas pengembangan satelit terbaru akan meningkatkan kemampuan AS untuk melacak ancaman yang muncul.

“Satelit-satelit baru akan diintegrasikan ke dalam satelit orbit Bumi rendah “Tranche 1” milik SDA untuk meningkatkan kemampuan pelacakan rudal global,” ujarnya, seperti dimuat The Defense Post.

Selain mengirimkan satelit, Raytheon disebut Dave juga akan memberi SDA dukungan peluncuran dan operasi darat yang diperlukan.

"Satelit-satelit tersebut akan menampilkan sensor infra merah persisten Wide Field of View perusahaan, bus mikrosatelit kelas Saturnus Blue Canyon Technologies, dan muatan elektronik SEAKR Engineering," jelas Dave.

China disebut sebagai  salah satu ancaman terbesar di ruang angkasa oleh Kepala Operasi Ruang Angkasa AS, Jenderal Bradley Chance Saltzman.

Pada  2021, China cukup mengejutkan Barat setelah melakukan serangkaian uji coba rudal hipersonik di atas Laut China Selatan.

Oleh sebab itu, satelit peringatan dan pelacakan rudal Raytheon diharapkan mampu mengatasi berbagai macam ancaman China, termasuk gerak-geriknya di ruang angkasa.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya