Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Mirip Kamp Konsentrasi, Penjara Raksasa El Salvador Dikritik Presiden Kolombia

KAMIS, 02 MARET 2023 | 18:06 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengkritik keputusan pemerintah El Salvador yang membuat sebuah penjara raksasa dan memindahkan ribuan narapidana geng kriminal ke sana.

Berbicara dalam sebuah forum di universitas pada Rabu (1/3), Petro menilai penjara raksasa tersebut tidak lain merupakan kamp konsentrasi.

“Di media sosial, Anda bisa melihat kamp konsentrasi di El Salvador penuh dengan anak muda, ribuan di penjara. Itu membuat orang merinding,” kata Petro, seperti dikutip Anadolu Agency.

Petro juga ikut mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh Bukele, meski itu dilakukan demi mengurangi tingkat pembunuhan dan kejahatan geng.

“Presiden El Salvador bangga karena dia mengurangi tingkat pembunuhan. Kami juga berhasil mengurangi tingkat pembunuhan dan kekerasan, tapi bukan dari penjara (melainkan) dari sekolah dan universitas,” sindirnya.

Beberapa waktu lalu, Presiden El Salvador Nayib Bukele telah membagikan video rekaman di dalam penjara besar di Tecoluca. Video menunjukkan ribuan pria bertato berjalan dengan dipaksa membungkuk tanpa menggunkaan alas kaki.

Video itu lantas mendapatkan kritikan yang meluas lantaran terlihat seperti sebuah kamp. Namun, Bukele membanggakan diri dengan menyebut langkah tersebut dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Ini akan menjadi rumah baru mereka (para tahanan), tempat mereka akan tinggal selama beberapa dekade, semuanya bercampur, tidak dapat lagi merugikan penduduk,” tulis Bukele di Twitter.

Penjara yang disebut Pusat Pengurungan Terorisme itu dibangun untuk menampung 40 ribu tahanan, yang saat ini terisi oleh 2.000 orang, sebagai upaya Bukele untuk memberantas kelompok geng.

Namun penahanan yang sewenang-wenang diwarnai kekerasan di dalamnya. Akibatnya, kelompok HAM mengeluarkan kecaman kepada aparat keamanan dan pemerintah El Salvador.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya