Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Kata Said Didu, Pembangunan IKN Sebatas Proyek Ambisius Jokowi Mirip Kereta Cepat dan Esemka

JUMAT, 24 FEBRUARI 2023 | 17:40 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dinilai mirip dengan program mobil Esemka dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Yaitu, sebatas proyek ambisius untuk mewujudkan keinginan pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi), bukan keinginan rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dalam sebuah wawancara di Kanal YouTube Manusia Merdeka, Jumat (24/2).

Said Didu menjelaskan, pernyataannya itu didasarkan fakta-fakta bahwa proyek Esemka hingga Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan sejak awal oleh Jokowi.

“Ingat kereta api cepat? Jokowi menyatakan akan jadi tahun sekian tidak menggunakan APBN, tidak akan lebih murah dari Jepang. Akhirnya, (jadi) sebaliknya,” kata Said Didu.

“Masih ingat mobil Esemka? Yang enggak ada pun sudah dijual. Saya pikir kita perlu memperingati kebohongan 11 tahun mobil Esemka dari tahun 2012,” sambungnya.

Begitu juga dengan IKN, kata Said Didu, Jokowi awalnya menyatakan hanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 500 triliun dan tidak pakai APBN. Kemudian diralat, hanya menggunakan APBN tetapi dalam porsi hanya 15 persen.

“Sekarang perhitungannya sudah mendekati Rp 1.000 triliun. Nah sekarang tidak ada, yang ada hanya APBN semua!” sesalnya.

Atas dasar itu, Said Didu berpandangan bahwa kunjungan Jokowi ke IKN pada Kamis (23/2) secara simbolik dalam rangka meresmikan rencana anggaran IKN semata. Dari yang tadinya menggunakan non APBN menjadi APBN serta ditambah dengan utang.

“Pak Jokowi ke sana itu meresmikan rencana anggaran dari non APBN ke APBN. Bagaimana agar APBN tidak terbebani? Diminta lah Menkeu Sri Mulyani menambah utang. Utang itulah yang digunakan untuk membangun IKN. Itu utang yang masuk ke APBN tapi digunakan untuk IKN. Nah, itu pekerjaan yang tidak sulit hanya mengalihkan anggaran saja dari non APBN ke APBN,” pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya