Berita

Pemilik es krim Orlando, Rudi Juwono/RMOLJatim

Nusantara

Di Tengah Gempuran Produk Modern, Es Krim Tertua di Surabaya Bertahan dengan Gerobak

SENIN, 13 FEBRUARI 2023 | 02:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Nama Orlando Ice Cream atau Es Krim Orlando sepertinya sudah tak asing lagi bagi orang dewasa di Kota Surabaya. Maklum, perusahaan es krim yang berdiri sejak 1970 itu, pernah mengalami era kejayaan pada 1990-an.

Sayang, es krim Orlando kini mulai redup. Seiring makin maraknya merk es krim lain, baik produk asal Indonesia ataupun merk asing. Toh, Es krim Orlando berusaha bertahan dengan ciri khasnya, menjual berkeliling kampung dengan gerobak sepeda.

"Es krim ini sudah berjalan tiga generasi. Dulu nenek saya, terus ayah dan ibu saya, baru turun ke saya," kata pemilik es krim Orlando, Rudi Jowono, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (12/2).


Es Krim legendaris di Kota Surabaya ini, mengawali pabriknya di Jalan Kalisosok Lor Surabaya pada tahun 1970. Saat itu, Orlando belum memproduksi es krim. Hanya sebatas es lilin dan sejenisnya. Baru pada generasi kedua menjelang awal 1980, usaha ini mulai berinovasi.

"Jadi waktu itu ada sales mesin es krim yang menawarkan mesin ke ibu saya. Awalnya, ibu saya menolak. Maklum, waktu itu memang es krim belum populer, jadi takut enggak laku," tutur Rudi.

Namun, rasa takut yang berkepanjangan itu berubah menjadi rasa penasaran. Hal itu terjadi setelah sales mesin es krim kembali datang, dan memberi tawaran yang menggiurkan. Setiap pembelian mesin, akan dikirim ke Italia untuk belajar memproduksi es krim dengan biaya sendiri.

Kata Rudi, hanya empat orang dari Indonesia yang terbang ke sana. Mereka belajar selama satu minggu. Kemudian pulang ke Indonesia dan memproduksi es krim sendiri.

Begitu percobaan pertama, lanjut Rudi, es krim berhasil dibuat. Sayangnya, tidak ada pembeli. Orang-orang sekitar merasa aneh dengan barang baru itu.

"Katanya terlalu kental dan pekat. Ya sudah, sama ibu dicampur dengan santan biar cocok dengan lidah orang sini," jelasnya.

Upaya ini cukup sukses. Penjualannya meningkat dalam waktu singkat. Hanya dalam dua tahun, es krim Orlando bisa memiliki 100 gerobak keliling.

Namun, sekarang hanya tinggal sekitar 20 gerobak saja. Meski demikian, Rudi tetap bersyukur. Sebab, produk es krimnya bertahan hingga sekarang.

Rudi kemudian menunjukkan mesin bersejarah bagi perusahaannya itu. Letaknya di ruang produksi. Sejajar dengan mesin pengaduk adonan dan mesin pendingin adonan.

Tentu ada resep khusus yang diterapkan, sehingga es krim Orlando bisa punya pangsa pasar sendiri. Salah satunya, dengan mempertahankan kualitas bahan-bahan dasar.

"Kalau sekarang ya sudah enggak ada santannya. Murni susu semua. Plus perasa," sambung Rudi.

Rudi sendiri mulai menjadi kepala perusahaan es krim keluarga itu pada awal 1990. Setelah ia pulang dari Negeri Paman Sam.

Ia pun optimistis Orlando Ice Cream bakal terus bertahan. Apalagi ia terus melakukan inovasi. Seperti melayani pesanan khusus kue tart dari es krim. Atau melayani pesanan es krim untuk segala jenis pesta.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya