Berita

Kendaraan udara tanpa awak diparkir di lokasi pengujian penerbangan yang ditunjuk di Kabupaten Pingtung pada 17 Januari 2021/Net

Dunia

Taiwan akan Perketat Aturan Keamanan Penggunaan Drone Sipil

MINGGU, 12 FEBRUARI 2023 | 13:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Eksekutif Yuan Taiwan berencana memperketat peraturan keamanan siber yang mengatur drone sipil, termasuk mandat untuk pengujian komprehensif semua model yang tersedia secara komersial.

Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa mantan perdana menteri Su Tseng-chang telah meminta kabinet untuk membuat peraturan baru yang menargetkan drone milik pribadi menyusul laporan bahwa beberapa sistem buatan China digunakan selama pertunjukan Hari Nasional tahun lalu.

"Aturan yang sedang dipertimbangkan akan mengharuskan semua drone yang dijual di pasar komersial untuk mendapatkan sertifikat keamanan siber, dan akan melarang penggunaan kendaraan udara tanpa awak (UAV) yang tidak bersertifikat," kata pejabat yang meminta syarat anonimitas itu, seperti dikutip dari Taipei Times, Minggu (11/2).


"Penggunaan drone yang tidak bersertifikat dapat dihukum dengan denda hingga 1,5 juta dolar Taiwan (sekitar 755 juta rupiah) di bawah Undang-Undang Penerbangan Sipil," kata pejabat tersebut.

Dia menambahkan, bahwa Taiwan memiliki 40.000 UAV milik pribadi, termasuk 30.000 drone yang terdaftar untuk individu dan 10.000 untuk entitas komersial, yayasan dan kelompok.

Taiwan sendiri telah melarang penggunaan resmi pesawat tak berawak buatan China, tetapi tidak ada batasan yang diberlakukan untuk penggunaan pribadi, selain aturan keselamatan yang membatasi berat dan jangkauan terbangnya.

"Skema yang dirancang bertujuan untuk mengatur kepemilikan pribadi dan penggunaan drone dengan menetapkan standar komprehensif untuk keamanan dunia maya, keselamatan penerbangan, verifikasi lisensi, otorisasi siaran sinyal radio, dan pemeriksaan latar belakang pengguna," kata pejabat itu.

"Sistem sertifikasi akan dikelola bersama oleh Kementerian Urusan Digital, Kementerian Perekonomian, Komisi Komunikasi Nasional dan Administrasi Penerbangan Sipil, yang bertugas membuat dan mengelola database drone," ujarnya.

"Otoritas penerbangan diharapkan mengadakan forum publik untuk membahas masalah ini dalam beberapa minggu ke depan, kemudian mengungkap amandemen peraturan bulan depan dan mengumumkannya pada bulan April," lanjutnya.

Pejabat itu mengatakan, Kementerian Urusan Digital telah berencana membuka fasilitas inspeksi keamanan siber drone pada awal Maret mendatang untuk menguji sekitar 1.000 jenis drone yang digunakan di Taiwan sebelum akhir tahun.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya