Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung/Net
Partai Golkar memberikan teguran kepada Erwin Aksa usai mengungkit utang Anies Baswedan kepada Sandiaga Salahuddin Uno. Erwin Aksa adalah Wakil Ketua Umum di Partai Golkar.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, persoalan utang piutang itu merupakan urusan Anies dan Sandiaga serta partai politik pendukungnya.
Sehingga, kata Doli Kurnia, tidak tepat Erwin Aksa sebagai pengurus Partai Golkar mengomentari persoalan utang itu.
“Erwin Aksa adalah pengurus DPP Golkar, saya kira enggak perlu mengomentari urusan parpol lain. Selain itu, komitmen tokoh di luar Golkar itu bukan kewenangan kita,†kata Doli kepada wartawan, Jumat (10/2).
Sebagaimana diungkap Erwin Aksa, Anies Baswedan masih memiliki utang sebesar Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno. Peristiwa itu terjadi pada saat Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.
Bongkar-bongkaran itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored berjudul "Nasdem 'Serahkan Diri' ke Golkar: Ternyata Anies Masih Utang Rp 50 M ke Sandiaga Uno" yang diunggah pada Sabtu (4/2).
“Waktu putaran pertama ya, ya logistik juga susah. Jadi ya yang punya logistik kan Sandi, Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus dan sebagainya. Ya intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya," ujar Erwin seperti dikutip
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/2).
Erwin menjelaskan, Sandiaga yang mempunyai likuiditas bagus memberikan sejumlah pinjaman kepada Anies. Utang diberikan karena pada putaran pertama pasangan ini sedang tertatih-tatih.
"Jadi, kira-kira begitu, yang itu saya lihat. Nilainya berapa ya, Rp 50 miliar barangkali. Saya kira belum (lunas) barangkali ya," pungkas Erwin.