Konvoi bantuan PBB memasuki barat laut Suriah dari Turki melalui perlintasan Bab al Hawa pada 9 Februari/Net
Untuk pertama kalinya sejak gempa menerjang, iring-iringan truk bantuan kemanusiaan terlihat masuk ke wilayah Suriah pada Kamis siang (9/2).
Bantuan dari dunia internasional datang saat korban tewas di Suriah telah menyentuh ke angka yang begitu tinggi.
Konvoi yang terdiri dari enam truk terlihat melewati perbatasan Bab al-Hawa, membawa tenda, perlengkapan kebersihan, dan selimut.
Bab al-Hawa merupakan satu-satunya penyeberangan perbatasan yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB untuk pengiriman bantuan ke Suriah, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Ke depan secepatnya akan dibuka lagi dua penyeberangan perbatasan dengan Suriah untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan.
“Operasi bantuan lintas batas PBB telah diaktifkan kembali hari ini. Kami lega bahwa kami dapat menjangkau orang-orang di barat laut Suriah dalam waktu yang mendesak ini," kata Sanjana Quazi, kepala OCHA Turki.
"Kami berharap operasi ini berlanjut karena ini adalah jalur kemanusiaan dan satu-satunya saluran yang dapat dikondisikan,†lanjutnya.
Sekitar 4,1 juta orang bergantung pada bantuan kemanusiaan di Suriah barat laut yang sebagian besar dikuasai pemberontak.
Seorang pejabat tinggi bantuan mengatakan kepada
CNN sebelumnya bahwa upaya untuk membantu orang-orang di daerah yang dilanda gempa di Suriah "sangat sulit", karena jalan masuk di sepanjang perbatasan hancur akibat bencana.
“Selain itu, bencana gempa di Suriah ini terjadi di tengah zona konflik,†kata pejabat itu.
Aliran bantuan kemanusiaan terganggu sejak gempa hari pertama pada Senin (6/2) karena masalah logistik dan kerusakan jalan yang menghubungkan Gaziantep ke pusat transhipment PBB di Hatay.
Namun, salah seorang relawan Helm Putih Suriah membantah alasan itu. Ia mengeluhkan bahwa sangat minim bantuan dari dunia internasional untuk korban gempa di Suriah, hal yang sangat berbeda yang terjadi di Turki di mana puluhan negara dan organisasi dunia berlomba-lomba menawarkan bantuan.
Jika alasannya karena jalur yang sulit di lewati, mengapa mobil jenazah bisa begitu mudah keluar masuk perbatasan, katanya.
Wassel Ajerk, seorang ahli bedah umum di rumah sakit kota Idlib dan manajer proyek untuk Asosiasi Medis Ekspatriat Suriah, mengatakan, situasi di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak “menyedihkan†dan tambah menyedihkan lagi ketika gempa melanda wilayah itu.