Berita

Operasi penyelamatan korban gempa di Turki/Net

Dunia

Pakar: Penyintas Gempa Bisa Bertahan di Bawah Reruntuhan Hingga Satu Pekan

KAMIS, 09 FEBRUARI 2023 | 11:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Memasuki hari ke-4 operasi pencarian, tim SAR di Turki dan Suriah terus dikejar waktu untuk menyelamatkan korban gempa yang terjebak di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

Hingga Kamis (9/2), tercatat sudah ada lebih dari 15 ribu orang meninggal dunia di Turki dan Suriah akibat gempa 7,8 magnitudo yang mengguncang pada awal pekan ini. Sementara puluhan ribu orang lainnya terluka.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat, dan menjadikan gempa bumi ini sebagai peristiwa seismitik paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Namun berapa lama manusia bisa bertahan di bawah reruntuhan pasca gempa terjadi?

Menurut para pakar, korban bisa bertahan hingga satu pekan atau bahkan lebih. Itu semua tergantung pada cedera yang mereka alami, kondisi cuaca, dan bagaimana mereka terjebak.

Akses ke air dan udara untuk bernapas merupakan faktor penting. Kondisi musim dingin di Turki dan Suriah, dengan suhu di bawah titik beku, bukan hanya menghambat upaya penyelamatan, namun juga peluang korban.

Umumnya, operasi penyelamatan dapat dilakukan dalam 24 jam pertama setelah bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup turun seiring berlalunya hari.

"Biasanya, sangat jarang menemukan orang yang selamat setelah hari kelima hingga ketujuh, dan sebagian besar tim pencarian dan penyelamatan akan mempertimbangkan untuk berhenti pada saat itu," kata ahli perawatan darurat dan bencana di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr. Jarone Lee.

Meski begitu, Lee mengatakan, ada banyak cerita tentang korban yang dapat bertahan hidup hingga lebih dari batas satu pekan.

“Sayangnya ini kasus yang jarang dan luar biasa,” ucap dia, seperti dikutip Associated Press.

Spesialis perawatan darurat di sekolah kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, Dr. George Chiampas menyebut, orang-orang dengan cedera traumatis, seperti benturan dan amputasi, dinilai memiliki peluang bertahan hidup paling tipis.

“Jika Anda tidak menarik mereka keluar (dari reruntuhan) dalam satu jam, di jam emas itu, peluang untuk bertahan hidup sangat rendah," tutur Chiampas.

Mereka yang memiliki penyakit lain, yang kesehatannya bergantung pada obat-obatan, juga menghadapi peluang yang buruk.

Di samping itu, kondisi mental juga dapat mempengaruhi peluang bertahan hidup. Mereka yang terjebak di samping mayat dan titik memiliki kontak dengan penyintas lain kemungkinan akan lebih putus asa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya