Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Pernyataan Hasto Penuh Kontraproduktif dan Menyinggung Jokowi

MINGGU, 05 FEBRUARI 2023 | 12:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dianggap kontraproduktif soal tidak mau berkoalisi dengan partai politik yang doyan impor. Padahal, PDIP seharusnya mengkritik petugas partainya, yakni Presiden Joko Widodo karena impor merupakan kebijakan presiden.

"Pernyataan Hasto penuh dengan kontraproduktif, karena secara tidak langsung dengan pernyataannya akan menyinggung Presiden Jokowi sebagai Kepala Pemerintahan," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/2).

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, menteri yang berasal dari partai politik adalah melaksanakan program yang telah digariskan oleh presiden. Jika ternyata PDIP menyatakan tidak akan berkoalisi dengan partai yang doyan impor, sama halnya menunjuk hidung Jokowi secara langsung.

"Mestinya sebagai petugas partai, PDIP dapat menegur Jokowi secara langsung, kalau ternyata Jokowi maupun menterinya selalu lakukan impor, tidak malah blunder mengungkapkan kepada publik," kata Saiful.

Karena jika melihat struktur dalam pemerintahan, tidak ada yang dinamakan program menteri, yang ada adalah program presiden. Sehingga apapun yang dilakukan menteri yang mesti bertanggung jawab adalah presiden, karena menteri adalah pembantu presiden.

"Kalau memang pernyataan Hasto untuk Jokowi, ke mana saja PDIP selama ini, kok baru datang setelah pesta sudah hampir bubar. Ini menandakan PDIP bertentangan dengan apa yang sebenarnya dikatakan Ketua Umumnya, yakni kalau Jokowi tidak ada PDIP kasihan," pungkas Saiful.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya